Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada anak. Meski sering dianggap sepele, dampaknya sangat serius terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Di Indonesia, angka stunting masih tinggi, menjadikannya ancaman nyata bagi generasi masa depan. Apa saja bahaya stunting yang harus diwaspadai? Simak ulasan berikut, terutama bahaya nomor 3 yang sering terabaikan! Â
1. Perkembangan Fisik Terhambat
Stunting berdampak langsung pada tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usianya. Anak dengan kondisi stunting memiliki tubuh yang lebih pendek dibandingkan teman sebayanya. Hal ini sering kali menurunkan rasa percaya diri mereka, terutama saat berinteraksi dengan lingkungan sosial. Selain itu, tubuh pendek juga berisiko memengaruhi kesehatan fisik jangka panjang, seperti penyakit kardiovaskular di usia dewasa. Â
2. Penurunan Daya Pikir dan Kecerdasan Â
Tahukah Anda bahwa stunting juga memengaruhi perkembangan otak anak? Kekurangan gizi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan menyebabkan otak tidak berkembang optimal. Anak yang mengalami stunting sering kali memiliki daya konsentrasi rendah dan kemampuan belajar yang tertinggal dibandingkan anak seusianya. Jika tidak ditangani, ini dapat berdampak pada masa depan anak, termasuk kesempatan kerja dan produktivitas mereka di masa dewasa. Â
3. Risiko Penyakit Tidak Menular
Salah satu bahaya stunting yang jarang diperhatikan adalah meningkatnya risiko penyakit tidak menular di kemudian hari. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengalami stunting cenderung memiliki metabolisme tubuh yang tidak optimal. Kondisi ini meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung saat dewasa. Sayangnya, banyak orang tua yang hanya fokus pada dampak jangka pendek tanpa menyadari risiko kesehatan jangka panjang ini. Â
4. Penurunan Produktivitas di Masa Depan Â
Anak stunting cenderung memiliki keterbatasan dalam mencapai potensi maksimal mereka. Selain masalah kesehatan, keterbatasan fisik dan kognitif juga memengaruhi produktivitas kerja. Ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada ekonomi nasional, karena berkurangnya tenaga kerja yang berkualitas. Â
5. Dampak Sosial dan Psikologis
Stunting juga memiliki efek jangka panjang terhadap kesejahteraan sosial dan emosional anak. Stigma sosial yang melekat sering kali membuat anak merasa minder dan sulit bersosialisasi. Mereka mungkin merasa berbeda atau kurang dihargai, yang dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi. Â