Ambidexterity Gaya Kontrol: Fleksibilitas Manajer Proyek dalam Mengelola Tantangan Digital
global. Artikel yang ditulis oleh Syed, Wiener, Mehmood, dan Abdelrahman (2023) berjudul "Control-Style Ambidexterity and Information Systems Project Performance: An Expanded View of Control Activities" menjawab tantangan manajemen dalam mengelola proyek-proyek kompleks ini dengan memperkenalkan konsep ambidexterity gaya kontrol. Ambidexterity, dalam konteks ini, merujuk pada kemampuan manajer proyek untuk menggabungkan kontrol formal yang kaku dan kontrol informal yang lebih fleksibel secara bersamaan.
Dalam era digital yang terus berkembang, proyek sistem informasi (IS) telah menjadi salah satu fondasi utama bagi perusahaan yang ingin bertahan dan bersaing di pasarDalam lanskap Business-to-Business (B2B) e-commerce, proyek sistem informasi semakin penting karena perusahaan menggunakan platform digital untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat rantai pasok, dan memperluas jangkauan pasar. Namun, dengan pertumbuhan dan skalabilitas B2B yang cepat, tantangan dalam mengelola proyek-proyek ini menjadi semakin signifikan. Menurut survei dari Statista pada tahun 2021, pasar B2B e-commerce global diperkirakan mencapai lebih dari $20,9 triliun pada tahun 2027. Angka ini mengilustrasikan betapa pesatnya pertumbuhan sektor ini, sekaligus menegaskan bahwa pengelolaan sistem informasi yang efektif menjadi krusial untuk sukses di lingkungan digital yang kompleks.
Manajer proyek, khususnya dalam domain B2B, dihadapkan pada pilihan antara menerapkan kontrol ketat yang diatur oleh kebijakan dan prosedur atau membiarkan tim bekerja dengan lebih mandiri. Syed dkk. dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa solusi yang paling efektif justru adalah kombinasi dari kedua pendekatan ini. Kombinasi tersebut memungkinkan fleksibilitas yang cukup untuk mendorong inovasi tanpa mengorbankan standar operasional yang diperlukan untuk menjaga efisiensi.
Artikel yang ditulis oleh Syed, Wiener, Mehmood, dan Abdelrahman (2023) menekankan pentingnya ambidexterity dalam mengelola proyek sistem informasi (IS), terutama dalam konteks e-commerce B2B. Konsep ambidexterity gaya kontrol ini memungkinkan manajer proyek untuk menyeimbangkan dua pendekatan berbeda dalam manajemen, yaitu kontrol formal dan informal. Kontrol formal umumnya mencakup aturan, kebijakan, dan prosedur yang ketat, sementara kontrol informal lebih fleksibel dan didasarkan pada hubungan interpersonal serta norma-norma sosial di lingkungan kerja.
Dalam dunia platform e-commerce B2B yang berkembang pesat, kemampuan untuk menggabungkan kontrol formal dan informal menjadi semakin penting. Platform ini sering kali membutuhkan inovasi cepat untuk menanggapi permintaan pasar yang dinamis, namun di sisi lain harus memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar yang ketat. Menurut laporan dari Forrester Research pada tahun 2020, sekitar 80% perusahaan B2B melaporkan bahwa mereka berencana untuk menginvestasikan lebih banyak dalam infrastruktur digital dalam tiga tahun ke depan, dengan harapan meningkatkan efisiensi operasional hingga 25%. Fakta ini menunjukkan bahwa pengelolaan proyek IS di sektor ini tidak hanya memerlukan inovasi teknologi, tetapi juga kontrol yang tepat agar investasi tersebut menghasilkan dampak yang maksimal.
Artikel ini juga menyoroti temuan penting dari studi empiris yang dilakukan di 146 proyek IS dari perusahaan teknologi tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika manajer proyek mampu menerapkan ambidexterity gaya kontrol, kinerja proyek meningkat secara signifikan. Proyek yang menggabungkan kontrol formal yang ketat dengan kontrol informal yang fleksibel cenderung memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Sebagai contoh, manajer yang menggunakan kontrol partisipatif, di mana anggota tim dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, dapat memotivasi inovasi dan kreativitas. Di sisi lain, kontrol direktif yang lebih formal membantu memastikan bahwa semua proses tetap sesuai jalur, mencegah penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih lanjut, artikel ini juga menggarisbawahi bahwa dalam lingkungan digital yang semakin kompleks, menggunakan pendekatan "both/and" dalam manajemen kontrol lebih efektif dibandingkan dengan hanya menggunakan satu pendekatan secara eksklusif. Penggunaan kombinasi kontrol formal dan informal memungkinkan manajer proyek untuk menavigasi ketidakpastian dengan lebih baik, meningkatkan responsivitas terhadap perubahan pasar dan teknologi. Ambidexterity ini, menurut penulis, adalah kunci untuk mencapai hasil proyek yang lebih baik dalam hal efisiensi waktu, anggaran, dan kualitas output.
Dalam konteks e-commerce B2B, artikel ini memberikan panduan yang relevan untuk manajer proyek yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif dan dinamis. Dengan mengadopsi pendekatan ambidextrous ini, perusahaan dapat lebih siap menghadapi tantangan besar dalam transformasi digital yang terus berkembang.
Kesimpulan dari artikel yang ditulis oleh Syed dkk. (2023) menegaskan bahwa ambidexterity gaya kontrol memiliki peran kunci dalam meningkatkan kinerja proyek sistem informasi (IS), khususnya di sektor e-commerce B2B yang berkembang pesat. Dengan menggabungkan kontrol formal dan informal, manajer proyek dapat menciptakan lingkungan kerja yang seimbang antara efisiensi operasional dan inovasi. Pendekatan ini tidak hanya mendorong keberhasilan proyek, tetapi juga memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap dinamika pasar yang terus berubah.
Implikasi dari penelitian ini sangat relevan bagi perusahaan yang terlibat dalam transformasi digital. Manajer proyek diharapkan mampu mengadopsi gaya kontrol yang fleksibel, yang memungkinkan mereka untuk merespons kebutuhan bisnis secara efektif tanpa kehilangan kendali. Dengan mengintegrasikan ambidexterity gaya kontrol ke dalam praktik manajemen, perusahaan B2B dapat meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing di pasar global yang semakin kompetitif.
Referensi
Syed, T. A., Wiener, M., Mehmood, F., & Abdelrahman, M. (2023). Control-style ambidexterity and information systems project performance: An expanded view of control activities. European Journal of Information Systems, 32(3), 462--484. https://doi.org/10.1080/0960085X.2021.1977728
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H