Teknik Marketplace bisa menyebabkan dampak negatif juga Pada Pendidikan di Indonesia. Bagaimana mungkin hal tersebut bisa berdamapak pada Pendidikan di Inonesia? Karena teknik tersebut membuat motivasi dan keterikatan guru menjadi turun dalam mengajar peserta didiknya sebab jasa mereka tidak dihargai sama sekali, bahkan bisa saja berdampak pada generasi Indonesia yang semakin turun minatnya mengambil profesi menjadi guru. Sistem ini juga bisa menurunkan kualitas pendidikan karena sekolah bisa memilih guru berdasarkan harga atau popularitas, bukan berdasarkan kompetensi atau kecocokan dengan kurikulum dan visi sekolah sehingga nantinya ada kesenjangan pendidikan pada suatu daerah.
Kesimpulannya Pendidikan dan Kebudayaan saling terikat, yaitu dengan pendidikan bisa membuat manusia atau insan yang berbudaya dan melalui budaya pula bisa mengarahkan manusia agar hidup yang sesuai dengan aturan atau norma yang dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Apakah dengan Sistem Marketplace tersebut bisa membentuk peserta didik sebagai insan yang berbudaya sesuai dengan norma kehidupan? Semakin tinggi kebudayaan semakin tinggi pula pendidikan atau cara mendidiknya.Â
Pendidikan yang terlepas dari kebudayaan akan menyebabkan alienasi dari subjek yang didik dan seterusnya kemungkinan matinya kebudayaan itu sendiri. Teknik pembelajaran dengan Marketplace mungkin bisa saja membentuk peserta didik dalam teori seperti, mempertahankan karyanya, kerjasana dalam kelompok, terbuka dengan kritikan, kerja keras untuk menjadi yang terbaik, terbiasa mengevaluasi dan dievalusi. Namun bagaimana dengan perilaku sehari-hari peserta didik pada guru dan orang tua?Â
Pada program Marketplace pendidikan karakter harus tetap diajarkan dan dipupuk kepada peserta didik seperti nilai-nilai pancasila, keteladanan dan moralitas. Dengan menggunakan Marketplace Guru, calon guru memiliki kemampuan yang lebih fleksibel untuk mendaftar dan memilih lokasi mengajar tanpa perlu menunggu proses perekrutan secara terpusat. Pemerintah juga akan memastikan bahwa posisi guru di sekolah-sekolah yang kurang peminat tetap terisi dengan memberikan beasiswa dengan ikatan dinas. Pada konsep marketplace guru sekolah-sekolah di Indonesia dapat dengan mudah merekrut guru kapan saja, sesuai formasi. Meski demikian, formasi masih tetap ditentukan pemerintah pusat dan bersifat dinamis setiap tahun tergantung jumlah siswa. Kemendikbud Ristek ini menyiapkan solusi Marketplace dengan tujuan memastikan setiap sekolah telah merekrut guru yang berkompetensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H