Mohon tunggu...
Nazilla Maharani
Nazilla Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Universitas Malikussaleh Aceh

Hobi membaca dan mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Rekam Jejak Kemalikussalehan: Aktualisasi Lima Pilar dalam Kehidupan Kontemporer

9 Desember 2024   00:11 Diperbarui: 9 Desember 2024   12:09 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Mahasiswa Teknik Sipil`24 Universitas Malikussaleh ke Museum Samudera Pasai


ANALISIS STUDI KASUS IMPLEMENTASI PILAR CINTA DAMAI: MEMBANGUN HARMONI MASYARAKAT ACEH DENGAN MAHASISWA PERANTAU DI ACEH

Harmoni dan cinta damai adalah nilai luhur yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Aceh sejak zaman dahulu. Sebagai daerah yang kaya akan budaya dan sejarah, Aceh dikenal dengan keramahtamahannya dalam menyambut para pendatang, termasuk mahasiswa perantau dari berbagai daerah di Indonesia yang menempuh pendidikan di Aceh terkhusus di Universitas Malikussaleh. Kehadiran mahasiswa perantau memberikan dinamika baru dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh, khususnya di daerah Lhokseumawe dan sekitarnya. Hubungan antara masyarakat lokal dan mahasiswa perantau ini telah menunjukkan semangat persatuan dalam keberagaman, mencerminkan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat.

Jika dibandingkan dengan era Kerajaan Samudera Pasai, sikap cinta damai ini merupakan warisan nilai-nilai kebudayaan yang ditanamkan oleh para pemimpin Aceh, seperti Sultan Malik al-Saleh. Mahasiswa Universitas Malikussaleh, harus memiliki nilai cinta damai yang dimiliki Sultan Malik al-Saleh. Karena dengan nilai itu kita dapat berperan aktif dalam memperkuat harmoni dengan masyarakat asli Aceh yang ada di sekitaran Unimal. Salah satu caranya adalah melalui kegiatan yang mempertemukan budaya lokal Aceh dengan budaya dari daerah asal mahasiswa perantau, seperti festival budaya, diskusi lintas budaya, atau kerja bakti bersama. Inisiatif ini tidak hanya mempererat hubungan antara masyarakat dan mahasiswa, tetapi juga memperkaya pemahaman satu sama lain.

Dengan menjunjung tinggi semangat harmoni dan cinta damai, hubungan antara masyarakat Aceh dan mahasiswa perantau di Universitas Malikussaleh tidak hanya menjadi contoh baik bagi kehidupan berbangsa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam membangun kohesi sosial di tengah keragaman yang ada.

KESIMPULAN

Rekam jejak Sultan Malik al-Saleh yang memiliki relevansi penting dalam membangun nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan kebersamaan adalah pedoman yang dapat menginspirasi mahasiswa Universitas Malikussaleh dalam membangun harmoni sosial di tengah keragaman budaya. Nilai ini tidak hanya menjadi pondasi dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi mahasiswa terkhusus mahasiswa perantau tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan akademik yang inklusif dan saling menghormati. Implementasi nilai cinta damai terlihat dalam berbagai program kolaboratif yang melibatkan masyarakat Aceh dan mahasiswa perantau. Program ini menjadi jembatan untuk memperkenalkan kearifan lokal Aceh kepada mahasiswa perantau, sembari memperkuat hubungan emosional antara mahasiswa dan masyarakat setempat.

Mahasiswa Universitas Malikussaleh, baik yang berasal dari Aceh maupun perantau, berperan sebagai agen perubahan yang memperkuat harmoni sosial di tengah modernisasi. Mereka semua menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman dapat diintegrasikan ke dalam solusi yang mempererat persaudaraan tanpa mengesampingkan tantangan global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun