Mohon tunggu...
Nazilatul chusna
Nazilatul chusna Mohon Tunggu... Guru - Penulis blog

Mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep APE Menurut Beberapa Tokoh

1 Oktober 2021   21:25 Diperbarui: 1 Oktober 2021   21:42 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang memiliki manfaat, fungsi, serta tujuan untuk tercapainya pembelajaran anak yang melibatkan semua aspek perkembangan anak usia dini. Setelah kita membahas tujuan dan fungsi Alat Permainan Edukatif pada artikel sebelumnya, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang konsep Alat permainan edukatif menurut beberapa tokoh. Siapa sajakah tokoh-tokoh untuk konsep alat permainan edukatif ini? yuk simak pada penjelasan yang lebih lengkap di bawah ini..

Untuk yang pertama adalah Maria Montessori, tentunya kalian sudah tidak asing bukan dengan nama tersebut, yups Maria Montessori adalah salah satu tokoh perkembangan anak usia dini, Maria Montessori lahir pada tahun 1870 dan wafat pada tahun 1952. Montessori berpendapat bahwa anak memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan atau aktifitas secara mandiri dan tanpa bantuan orang lain, beliau juga berpendapat bahwa anak bukanlah miniature orang dewasa, yang dimana harus menuruti apapun yang orang dewasa katakana, dan juga orang dewasa tidak berhak dalam menjejalkan pengetahuan kepada anak secara paksa. Sebaiknya, para orang tua memberikan fasilitas secara lengkap kepada anak agar anak dapat bermain dengan bebas dan mandiri tanpa bantuan orang lain, karena dengan begitu anak akan terlatih sejak dini untuk bersikap tanggung jawab serta dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri.

Memberikan fasilitas kepada anak ini dapat berupa ruang kelas, tempat bermain, atau bahkan kamar kecil untuk dirumah. Dengan adanya fasilitas tersebut akan membuat anak lebih bebas dalam bermain sesuai dengan bakat dan minatnya, tentu saja dalam bermain anak bebas untuk bermain secara mandiri ataupun secara berkelompok. Dalam menerapkan metode Montessori ini penataan ruang harus sesuai dengan karakteristik fisik anak dan alat permainan yang digunakan harus aman untuk anak.

Ciri khas dari metode Montessori ini adalah alat peraga, jadi alat permainan edukatif untuk metode Montessori sangat dibutuhkan. Karena bagi Montessori, anak akan paham apabila melihat secara nyata dari sesuatu yang abstrak. Contohnya bermain balok, Ketika guru menjelaskan bentuk-bentuk balok tanpa adanya alat peraga maka anak akan kesulitan dalam membayangkan atau berimajinasi seperti apa sih bentuk balok itu, maka guru harus menyiapkan alat peraga agar anak dapat secara langsung melihat macam bentuk balok. Adapun alat Permainan edukatif yang telah dibuat oleh Montessori yaitu puzzle geometri, kantong keterampilan tangan, dan inkustri silinder. Puzzle geometri mempunyai manfaat atau fungsi untuk melatih dan mengembangkan aspej perkembangan anak yaitu motoric halusnya, selain itu juga akan mengasah aspek kognitif anak karena anak akan berpiir bagaimana puzzle yang coock dengan puzzle yang lainnya yang akan menjadi sebuah bentuk yang bagus. Untuk kantong keterampilan tangan ini memiliki fungsi untuk mengasah aspek motoric halus anak, dengan adanya indera peraba yang berada pada ujung jari tangan anak mempunyai fungsi untuk mengenali berbagai benda yang dipegang anak. Selain itu ada inkustri silinder yang memiliki manfaat untuk mengembangkan aspek kognitif anak dengan anak akan berpikir karena cara memainkan inkustri silinder yaitu dengan memasukkan inkustri sesuai dengan besar lubangnya.

Tokoh kedua Elizabeth Peabody, lahir tahun 1804 adalah seorang pengajar , penulis dan seorang pendiri Taman Kanak-Kanak pertama yang berada di Amerika Serikat. Peabody ini memiliki keterkaitan dengan metode Friedrich Frobel, terlebih beliau ke Jerman untuk menyelidiki lebih dalam metode Frobel ini. Peabody menciptakan perangkat pada TK untuk mengembangkan bahasa pada anak, selain itu juga Peabody juga menciptakan alat untuk tes bahasa pada anak. Pembelajaran bahasa pada anak merupakan topik utama untuk dikembangkan oleh Peabody, permainan bahasa tidak hanya untuk kesenangan semata, namun juga untuk melatih keterampilan anak pada berbahasa (menyimak, mendengarkan, membaca, dan berbicara). Jika permainan bahasa yang dilakukan tidak memperoleh perkembangan maka permainan bahasa tersebut tidak termasuk kedalam permainan bahasa, anak usia dini cepat jenuh dan bosan jika mereka hanya belajar tanpa bermain. Oleh karena itu, adanya alat permainan edukatif yang diciptakan Peabody ini dapat membuat anak senang dan bersemangat.

Apasih alat permainan edukatif ciptaan Peabody ini ? APE ciptaan Peabody ini terdiri dari dua boneka tangan yang memiliki fungsi sebagai mediator. APE ciptaan Peabody ini mengacu pada aspek perkembangan bahasa anak yang dimana terdapat kosa kata yang dapat dipelajari anak.

Tokoh ketiga Friedrich Wilhelm, menurutnya anak membawa sifat baik dan sifat yang buruk anak terbentuk karena pola asuh orangtua yang salah. Tujuan dari Pendidikan Froebel yaitu membimbing anak agar menemukan jati dirinya sebagai makhluk Tuhan dan seorang individu. Pendidikan Froebel ini berupa kegiatan bermain dengan gift, kerajinan tangan dengan bernyanyi, dan menjaga lingkungan sekitar. Nah Froebel juga mempunyai APE ciptaannya sendiri loh, APE ciptaan Froebel dikenal dengan Balok Blockdoss. APE ini berbentuk balok yang mempunyai ukuran 20X30 cm, alat permainan edukatif ini memiliki fungsi untuk melatih aspek perkembangan motoric dan daya nalar pada anak usia dini.

Tokoh terakhir yaitu George Cruissennaire, merupakan tokoh yang menciptakan alat permainan edukatif yaitu balok Crussenaire. Mengapa balok Crussenaire dibuat ? karena untuk melatih pemahaman matematika pada anak. Balok ini dibuat dengan beberapa warna dan ukuran untuk menarik minat anak, sehingga Ketika anak secara langsung memainkan balok ini mereka dapat memfokuskan perhatiannya pada alat permainan edukatif ini. 

itulah konsep APE dari 4 tokoh anak usia dini, sekian dan terimakasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun