Mohon tunggu...
Nazila Putri kyla
Nazila Putri kyla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UMJ

Saya adalah mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program studi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sate Pertok Pondok Indah

13 Januari 2025   14:20 Diperbarui: 13 Januari 2025   17:16 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber  : pinterest

Sate Pertok adalah sebuah nama yang tidak asing bagi penggemar sate di Jakarta, khususnya di kawasan Pondok Indah. Berdiri sejak tahun 1982, rumah makan ini telah menjadi salah satu tempat makan legendaris yang menawarkan sate ayam Madura dengan cita rasa autentik dan kualitas yang tidak perlu diragukan. Berawal dari pedagang kaki lima hingga akhirnya menetap di sebuah ruko di Gedung Hijau I, Pondok Indah, Sate Pertok telah berkembang menjadi salah satu usaha kuliner yang sangat populer.

Artikel ini akan membahas sejarah, keunikan, dan keistimewaan Sate Pertok yang telah memikat hati para penikmat kuliner selama lebih dari empat dekade. Kita juga akan menyoroti bagaimana usaha ini bertahan menghadapi tantangan, termasuk selama masa pandemi Covid-19, dan bagaimana inovasi serta kualitas menjadi kunci keberhasilan mereka.

Asal Usul Sate Pertok

Nama "Pertok" berasal dari singkatan "Pertokoan," yang mengacu pada lokasi tempat sate ini dijual, yakni kawasan pertokoan di Pondok Indah. Pendiri usaha ini, Hj. Martingen Sakerah, memulai perjalanannya sebagai pedagang kaki lima sebelum akhirnya pindah ke lokasi permanen di Gedung Hijau I. Meskipun saat ini pengelolaan usaha telah dilanjutkan oleh anaknya, Hj. Martingen Sakerah tetap menjadi sosok inspiratif di balik kesuksesan Sate Pertok.

Sejak awal berdirinya, Sate Pertok telah berfokus pada penyajian sate ayam Madura asli dengan kualitas terbaik. Bumbu khas yang digunakan adalah resep turun-temurun yang dijaga keasliannya, menciptakan cita rasa yang tak tertandingi. Keberhasilan Sate Pertok tidak hanya terletak pada rasa sate itu sendiri, tetapi juga pada komitmen mereka untuk mempertahankan kualitas dan inovasi.Keunikan Sate Pertok

Sate Pertok memiliki beberapa keunikan yang membuatnya berbeda dari sate lainnya di Jakarta. Keunikan ini menjadi daya tarik utama yang membuat pelanggan setia terus kembali, sekaligus menarik perhatian para penikmat kuliner baru. Berikut adalah beberapa faktor yang membuat Sate Pertok istimewa:

  1. Potongan Daging Ayam yang Lebih Besar
    Sate Pertok menggunakan potongan daging ayam yang lebih besar dan tebal dibandingkan sate pada umumnya. Setiap tusuk sate terdiri dari potongan daging yang juicy dan empuk, memberikan pengalaman makan yang lebih memuaskan. Pilihan ini menjadi salah satu alasan mengapa pelanggan selalu puas dengan hidangan ini.
  2. Teknik Pemanggangan Dua Kali
    Salah satu ciri khas Sate Pertok adalah proses pemanggangan daging yang dilakukan dua kali. Daging ayam pertama-tama dibakar hingga setengah matang, kemudian dilumuri lagi dengan bumbu sebelum dibakar hingga matang sempurna. Teknik ini memastikan bahwa bumbu benar-benar meresap ke dalam daging, menciptakan cita rasa yang kaya dan nikmat.
  3. Bumbu Kacang yang Kaya Rasa
    Bumbu kacang yang digunakan di Sate Pertok dibuat dari kacang tanah yang digiling halus dan dicampur dengan kecap manis serta bahan-bahan lainnya. Hasilnya adalah saus kacang yang memiliki rasa manis dan gurih yang khas. Kombinasi ini menjadi pelengkap sempurna untuk sate yang sudah lezat.
  4. Varian Sate untuk Berbagai Selera
    Sate Pertok tidak hanya menawarkan sate ayam biasa, tetapi juga menyediakan variasi seperti sate ayam tanpa lemak dan sate dengan lemak. Pilihan ini memberikan fleksibilitas bagi pelanggan untuk memilih sesuai dengan selera mereka.
  5. Popularitas di Kalangan Selebriti
    Sate Pertok sangat populer, tidak hanya di kalangan masyarakat biasa tetapi juga di antara selebriti. Dalam sehari, terutama pada akhir pekan atau hari libur, Sate Pertok dapat menjual hingga 10.000 tusuk sate. Ini menunjukkan tingkat permintaan yang sangat tinggi dan reputasi baik yang dimiliki oleh usaha ini.

Keistimewaan Sate Pertok

Keistimewaan Sate Pertok tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada bagaimana usaha ini dikelola dengan sangat profesional. Berikut adalah beberapa aspek yang menonjol dari Sate Pertok:

  1. Proses Produksi yang Efisien
    Semua sate yang dijual di Sate Pertok diproses terlebih dahulu di dapur mereka di kawasan Kebayoran Lama. Dari pemilihan daging ayam hingga proses marinasi dan persiapan bumbu, semua dilakukan dengan standar tinggi untuk memastikan kualitas terbaik.
  2. Volume Produksi yang Tinggi
    Pada hari biasa, Sate Pertok dapat menghabiskan hingga 150 ekor ayam potong untuk memenuhi permintaan pelanggan. Angka ini meningkat menjadi sekitar 250 ekor ayam pada akhir pekan atau hari libur. Hal ini menunjukkan skala operasi yang besar dan efisiensi dalam manajemen produksi.
  3. Konsistensi Kualitas
    Salah satu alasan utama keberhasilan Sate Pertok adalah konsistensi mereka dalam menjaga kualitas. Meskipun permintaan sangat tinggi, mereka tetap memastikan bahwa setiap tusuk sate memiliki rasa yang sama lezatnya.
  4. Respons Terhadap Pandemi Covid-19
    Selama pandemi Covid-19, Sate Pertok juga mengalami penurunan penjualan. Namun, mereka berhasil bertahan tanpa harus menutup usaha. Penurunan penjualan hanya sebesar 2.000-3.000 tusuk per hari dari biasanya, menunjukkan kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan dengan baik.

Popularitas dan Dampak Sate Pertok

Sate Pertok bukan hanya sekadar tempat makan, tetapi juga telah menjadi bagian dari budaya kuliner Jakarta. Popularitasnya mencerminkan kualitas dan dedikasi yang dimiliki oleh para pengelolanya. Dalam setiap tusuk sate yang disajikan, ada cerita tentang sejarah, inovasi, dan komitmen terhadap keunggulan.

Kehadiran Sate Pertok juga memiliki dampak ekonomi yang positif, terutama bagi masyarakat di sekitar tempat usaha. Dengan skala produksi yang besar, Sate Pertok memberikan lapangan kerja bagi banyak orang, mulai dari pemasok daging hingga karyawan yang bekerja di dapur dan restoran.

Selain itu, Sate Pertok juga menjadi daya tarik wisata kuliner. Banyak orang yang sengaja datang ke Pondok Indah untuk mencicipi sate legendaris ini. Hal ini tidak hanya meningkatkan popularitas kawasan tersebut, tetapi juga mendukung perkembangan bisnis lain di sekitarnya.

Masa Depan Sate Pertok

Dengan sejarah panjang dan reputasi yang solid, masa depan Sate Pertok tampak cerah. Namun, untuk tetap relevan di tengah persaingan yang semakin ketat, inovasi tetap menjadi kunci. Mengembangkan menu baru, memperluas jangkauan pasar, dan memanfaatkan teknologi untuk pemasaran adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan keberlanjutan usaha ini.

Selain itu, menjaga kualitas dan nilai tradisional yang telah menjadi identitas Sate Pertok adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Dengan menggabungkan inovasi dan tradisi, Sate Pertok dapat terus menarik perhatian pelanggan lama maupun baru. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun