Mohon tunggu...
Nazilatul Nimah
Nazilatul Nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Multikultural dan Pendidikan Islam dalam Membangun Inklusifitas dan Toleransi

11 Desember 2021   13:30 Diperbarui: 11 Desember 2021   13:40 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Multikulturalisme merupakan istilah yang biasanya digunakan dalam menjelaskan pandangan yang berkaitan dengan kehidupan di dunia, kebijakan kebudayaan serta dapat menekankan penerimaan keragaman, kebinekaan, pluralitas, serta sebagai realitas utama bagi kehidupan masyarakat yang menyangkut nilai – nilai sosial dan budaya.

Pendidikan multikulturalisme juga di dasarkan pada tujuan yang dapat menciptakan stabilitas dan integrasi nasional. Multikulturalime artinya gerakan pengakuan yang beragam budaya dan pengakuan dalam eksistensi budaya yang beragaman. Aspek dalam keragaman yang akan menjadi sebuah gerakan yang dianggap multikulturalisme, yang artinya sebuah gerakan yang menuntut semua perbedaan yang ada, namun perbedaan serta keragaman yang ada bisa dapat di lakukan.

Pendidikan islam inklusif yang bisa di pahami menjadi proses adanya nilai pada ajaran islam dan menjadikan sebagai pandangan hidup, sekaligus menjadikan nilai kearifan local (local wisdom) untuk sebagian dari system nilai inklusifitas dapat menyelenggarakan pendidikan yang akan menjadi bagian penting dari pewujudan pendidikan dalam islam yang rahmatan lil alamin, menggunakan kondisi sosial yang terdapat pada masyarakat pada saat ini.

Pendidikan islam inklusif makin banyak yang mendepankan sikap toleransi, esadaran kritis, menjunjung tinggi keadilan, menghargai perbedaan, harmonisasi sosial, kebebasan, persamaan dalam mewujudkan perdamaian, sehingga akan melahirkan persaudaraan (ukbuwah islamiyyah), persaudaraan terhadap sesama manusia (ukbuwah insaniyah), dan juga persaudaraan sebangsa (ukbuwah wataniyyah).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun