Pemenuhan gizi seorang olahragawan merupakan kunci dalam performa atlet. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti tipe kompetisinya, durasi kompetisi dll. Kebutuhan zat gizi pada olahrgawan tentu berbeda dari zat gizi makro dan mikro. Oleh karena itu, dengan adanya panduan ini dapat membantu atlet dalam memenuhi kebutuhan gizinya. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga prestasi selama ini hanya fokus pada aspekpenyelenggaraan makanan bagi olahragawan umumnya hanya mempertimbangkan isuterkait keamanan makanan, namun kurang memperhatikan terkait pengaturan danpemenuhan gizi atlet. Padahal pemenuhan gizi bagi olahragawan saat kejuaraan sangatpenting, jadwal kejuaraan yang padat harus disesuaikan dengan jadwal makan yang sudahdisesuaikan oleh tim jasa boga sehingga peran tenaga gizi dan kesehatan perlu menyesuaikankebutuhan gizi olahragawan dengan hal tersebut
Beberapa hal yang harus diperhatikan dari peran zat gizi baik makro dan mikro, sistem dan mutu penyelenggaraan makan, ketenaga kerjaan dan pencatatan, pemantauan serta evaluasi. Jika semua dilakukan tentu akan mendukung pemenuhan gizi sehingga performa akan meningkat. Dalam pemenuhan gizi, juga harus memperhatikan pemenuhan gizi atlet dari sebelum, saat dan setelah latihan atau kompetisi. Semua ini harus diperhatikan, jika tidak maka risiko cidera atau kurangnya performa juga akan berdampak pada atlet. Kegiatan sosialisasi ini menggunakan metode penyuluhan. Untuk tahapan kegiatansosialisasi, meliputi: perencanaan dan pelaksanaan. Pada tahapan perencanaan,dilaksanakan diskusi pendahuluan dan tes uji baca pada materi yang akan disampaikanuntuk memberikan informasi dan gambaran secara umum terkait panduan yang akandiberikan. Pada tahap ini, juga disepakati untuk stakeholder yang akan diundang danpemateri sehingga informasi sosialisasi panduan penyelenggaraan makan olahragawan iniberjalan lancar.
Hal lain yang harus diperhatikan yaitu waktu makan, apakah akan tanding pagi, siang, sore atau malam tentu hal ini akan berpengaruh terhadap asupan gizi atlet. Peran ahli gizi pada penyelengaraan makan harus diperhatikan, misalkan sebelum pertandingan peran ahli gizi mengedukasi dan memberikan anjuran serta saran menu untuk penyajian, saat bertanding yaitu memastikan pemenuhan gizi sudah optimal dan setelah bertanding memberikan evaluasi dan monitoring evaluasi selama penyelenggaraan makanan atlet. Perlu menjadi perhatian juga bagi para ahli gizi dalam menghitung kebutuhan makanan dari frekuensi makan, menetapkan standar resep dan porsi, mentapkan standar bumbu, berat kotor, lama  pemakaian, dan jumlah konsumen.
Oleh karena itu, pentingnya penyelenggaraan makanan pada atlet harus didukung dari pemenuhan gizi oleh para ahli gizi. Semoga dengan adanya ahli gizi disetiap cabang olahraga dapat membantu performa atlet serta menjadi berprestasi dan juara. Hasil pengabdian masyarakat  ini semoga memberikan informasi dan edukasikhsusnya bagi tenaga gizi dan kesehatan serta secara umum untuk stakeholder teraitkegiatan kejuaraan olahraga perlu menjadi perhatian bersama. Hal ini sangat penting karenapemenuhan zat gizi bagi olahragawan akan berdampak pada performa serta prestasiolahragawan tersebut (Gifari et al. 2020). Dengan tersedianya buku panduan ini jugadiharapkan memberikan informasi tambahan dari yang sebelumnya didapatkan.
Sosialisasi panduan gizi dan penyelenggaraan makan olahragawan dalam kejuaraanolahraga merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan gizi dipenyelenggaraan makan khususnya bagi para olahragawan, pelatih, manager, dan seluruhstakeholder terkait. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi acuanstandar bagi penanggung jawab penyelenggaraan makan. Secara umum, kegiatan sosialisasisecara daring berjalan lancar dan kegiatan ini cukup membantu tenaga gizi dan kesehatandalam memenuhi kebutuhan gizi olahragawan saat kejuaraan olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H