Mohon tunggu...
Nazhif DzakyThaheer
Nazhif DzakyThaheer Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jangan Menjadi Konten Kreator?

15 Juli 2021   21:59 Diperbarui: 15 Juli 2021   22:16 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi konten creator adalah profesi sekaligus pekerjaan yang diminati banyak orang belakangan ini. Pasalnya, banyak orang berpikir bahwa konten kreator adalah pekerjaan yang santai, tidak melelahkan, dan tentunya bisa mendapatkan banyak uang, baik dari adsense maupun dari endorse. Bisa dibilang, penghasilan dari seorang konten kreator sangat menggiurkan.

Lantas apa sih konten kreator itu? Lalu, siapa saja yang dapat bisa menjadi konten kreator? Kemudian, bagaimana sih pekerjaan konten kreator itu? Mengapa pekerjaan konten kreator kok bisa diminati oleh banyak orang, sekalipun itu anak kecil?

Konten kreator adalah orang yang memproduksi berbagai konten yang kemudian diunggah ke berbagai platform media sosial, baik itu berupa tulisan, gambar, audio (suara), audio-visual (video). Selain hanya memproduksi, konten kreator juga bertanggung jawab atas semua informasi dalam konten yang dibagikan di media sosial.

Setiap orang dapat menjadi konten kreator asalkan punya kemauan, keinginan, dan keterampilan. Bahkan jika seseorang tidak mempunyai pengetahuan akan teknologi, yang artinya tidak tahu cara editing video, cara membuat ilustrasi visual, dan sebagainya, kamu tetap bisa menjadi seorang konten kreator. Kamu dapat membuat tim bersama teman, kemudian memilih dan mengatur jobdesk pekerjaan yang nantinya akan dibuat untuk memproduksi konten. Pengertian sederhananya untuk menjadi konten kreator adalah seperti itu.

Oh ya, untuk menjadi konten kreator itu tidak mudah, banyak cara yang harus dilalui. Menjadi konten kreator tidak serta-merta hanya memproduksi konten lalu membagikannya kepada khalayak untuk di konsumsi. Ada beban tanggung jawab yang dipikul terhadap informasi dan pesan-pesan yang disampaikannya.

Berikut beberapa alasan untuk jangan menjadi konten kreator:

  • Tidak Memikirkan Target Audiens

Untuk menjadi konten kreator, kita harus bisa menentukan siapa target audiens kita. Mengapa harus menentukan target audiens? Karena pentonton sangat beragam, untuk memudahkan kita dalam menentukan atau memproduksi konten apa yang akan kita buat, kita harus mengenal dulu untuk siapa konten kita ditujukan.

Kita harus pandai melihat dan mengenal audiens untuk memproduksi konten kita. Kita dapat menentukan range usia dari target audiens yang kita tuju. Selain itu, kita dapat menentukan status pekerjaan. Misal pekerja kantoran, mahasiswa, wiraswasta, buruh, dan masih banyak yang lainnya.

Setelah menentukan beberapa unsur diatas, kita dapat mempersempit lagi dengan menentukan jenis kategori konten yang produksi. Misal konten hiburan, komedi, film & animasi, otomotif, musik, olahraga, traveller (perjalanan).

Dengan menentukan target audiens, itu memudahkan kita dalam memikirkan konten apa yang kita buat dan untuk siapa konten kita ditujukan. Jikalau tidak memikirkan target audiens, kita akan kebingungan untuk siapa konten kita ditujukan, serta kita ingin membuat konten seperti apa. Oleh karena itu, kalau belum bisa menentukan target audiens dari konten yang akan kita produksi, sebaiknya pikirkan dulu target audiensnya.

  • Tidak Memikirkan Kualitas Konten

Selain menentukan target audiens dari konten yang akan kita produksi, kita juga harus memikirkan kualitas dari konten kita. Misal kita seorang youtuber, namun kita terlalu fokus memikirkan tampilan visualnya saja, dan tidak memikirkan hal-hal lain sebagai penunjang dari konten kita. Maka, konten yang kita buat kurang memiliki kualitas dari segi informasi dan pesan yang disampaikan.

Usahakan konten yang kita buat itu dapat menjelaskan informasi dan pesan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, pesan yang kita sampaikan dari konten kita juga harus bersifat informatif dan edukatif agar bermanfaat bagi orang yang menontonnya.

Selain itu juga kita harus benar-benar merancang konten sekreatif mungkin dan memiliki nilai yang penting agar pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik dan juga tidak membosankan. Posting hal-hal yang penting, bukan yang penting posting. Jika hanya sekedar posting dan tidak memiliki pesan penting di dalamnya, konten yang kita buat tidak akan bermanfaat bagi orang yang menonton.

Jadi, untuk membuat konten kita semakin berkualitas kita dapat memikirkan cara-cara seperti diatas. Misal kita seorang youtuber, kita dapat memikirkan bagaimana visual yang baik dan menarik bagi penonton. Selain itu, kita juga harus memikirkan audio yang baik pula agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas.

Dan yang paling penting lagi, pesan dan informasi yang kita sampaikan dapat diterima dengan jelas, serta bersifat informatif dan edukatif. Agak susah, ya? Tapi dengan begitu, kita akan mendapatkan kualitas konten yang baik. So, sudahkah kita merancang konten kita agar mendapatkan kualitas yang baik?

  • Tidak Membuat Perencanaan Konten

Menjadi seorang konten kreator, kita juga harus bisa membuat perencanaan konten yang akan kita buat. Dengan membuat perencanaan, memudahkan kita untuk mengatur jadwal kapan kita harus memproduksi konten, berapa lama waktu yang kita butuhkan membuat konten tersebut, dan kapan kita harus membagikan harus membagikan konten kita kepada khalayak.

Dengan membuat perencanaan konten, kita dapat menyusun sebaik mungkin konten kita hingga sampai pada tujuan akhir konten kita dibuat. Dengan kita membuat perencanaan, penonton juga melihat bahwasannya kita konsisten terhadap konten yang kita buat. Baik dari jenis kategori konten, maupun konsisten dalam waktu membagikan konten.

Dengan membuat perencanaan konten, kita juga dapat mengetahui perkembangan dan mengevaluasi dari konten kita yang kita buat. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari konten kita. Untuk dapat mengetahui dan mengevaluasi konten kita, dapat dilihat dari jumlah penonton yang melihat konten kita, jumlah like yang kita dapat, serta melihat komentar saran dan kritik yang didapat dari penonton.

Dengan melakukan perencanaan, kita dapat meninjau secara langsung konten yang kita buat untuk terus membangun agar konten kita semakin dikenal oleh orang banyak. Jadi, sudahkah kita membuat perencanaan untuk membangun konten kita?

  • Meniru Konten Orang Lain

Sebagai konten kreator, karya yang dihasilkan pun orisinil dari kita sendiri. Jika kita meniru konten dari orang lain, kita akan terkena Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Hak Kekayaan Intelektual diatur dalam UU No. 28/2014 Tentang Hak Cipta, UU No. 4/2001 Tentang Paten dan masih ada beberapa UU lagi yang mengaturnya.

Agar terhindar dari itu maka karya yang dihasilkan harus orisinil. Untuk dapat terhindar dari meniru orang lain, kita dapat melakukan cara ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Prinsip ATM yakni dengan cara mengamati konten-konten dari kreator lain, menirunya sedikit lalu memodifikasi dengan sekreatifitas mungkin.

Selain itu, jika kita banyak menonton konten-konten dari orang lain juga dapat menambah wawasan baru bagi kita, juga dapat menghasilkan ide baru bagi kita untuk memproduksi konten sendiri dengan orisinil.

Dengan beberapa cara tersebut, kita akan terhindar dari ancaman plagiasi yang dapat merugikan kita maupun kreator lain. Jadi banyak-banyak belajar dari konten lain untuk memperkaya wawasan dan juga dapat menjadikan kita orang yang kreatif dengan ide-ide orisinil.

  • Mudah menyerah dan putus asa

Menjadi seorang konten kreator, tidak semudah yang orang bayangkan. Mungkin orang berpikiran dengan cara membagikan karya-karya kita di media sosial, kita akan disebut sebagai konten kreator dengan berpenghasilan tinggi. Nggak salah sih memang dari definisi konten kreator, tetapi mungkin keliru tentang berpikiran mudah mendapatkan penghasilan dari konten yang kita buat.

Kita harus terus berusaha dan belajar untuk terus berkembang agar konten kita semakin berkualitas dan semakin dikenal banyak orang. Apalagi, di era sekarang ini, profesi konten kreator paling banyak diminati. Secara tidak langsung, kita memiliki banyak pesaing dengan kemampuan dan pengetahuan yang mungkin lebih dari kita.

Oleh karena itu, untuk menjadi konten kreator, kita tidak boleh mudah menyerah dan putus asa. Kita harus selalu dituntut untuk belajar, belajar, belajar, kemudian berkarya.

Dengan banyaknya seseorang yang meminati profesi konten kreator ini, tingkat persaingan pun semakin tinggi. Kita harus terus menjadi orang kreatif agar mampu bersaing. Jadi, sudahkah kita mempersiapkan semua itu untuk menjadi konten kreator?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun