Mohon tunggu...
Shafira Nazhifah
Shafira Nazhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya Suka Sejarah..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Indonesia Modern 1200-2008

20 Mei 2024   18:59 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:49 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kutip oleh M.C Ricklefs (2008) Ricklefs melakukan penelitian serius terhadap puluhan jurnal dan lebih dari lima ratus buku.
ini mengisahkan perjalanan bangsa Indonesia dari zaman ke zaman yang penuh warna, lengkap dengan aneka persoalan dan pertikaian baik internal maupun eksternal. Hasilnya sebuah buku berjudul A History of Modern Indonesia, ca. 1200 to the present. (London & Basingstoke: Macmillan; Bloomington: Indiana University Press, 1981). Cetakan berikutnya dengan beberapa perubahan diterbitkan tahun 1993 dan 2001 oleh Palgrave and Stanford University Press.

Jejak Kejayaan Majapahit (1200-1500)

Pada masa silam, sebuah kerajaan besar bernama Majapahit berdiri megah di tanah Jawa. Raja-raja bijak dan pahlawan-pahlawan tangguh memimpin negeri ini menuju kejayaan. Pelabuhan-pelabuhan sibuk, perdagangan berlimpah, dan kebudayaan berkembang pesat. Namun, kejayaan itu tak abadi. Kerajaan itu mulai meredup, meninggalkan legenda yang akan dikenang oleh generasi berikutnya.

Lalu,di ujung barat Nusantara, di bawah bayang-bayang gunung yang menjulang tinggi, terdapat sebuah kerajaan yang menghebat, sebuah kerajaan yang mengukir jejak kejayaan dalam sejarah Indonesia. Itulah Majapahit, kerajaan yang berdiri megah di atas tanah Jawa.

Pada abad ke-13, Majapahit muncul sebagai kekuatan dominan di kawasan ini. Dipimpin oleh raja-raja bijak seperti Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, kerajaan ini menjelma menjadi pusat perdagangan, kekuatan militer, dan kebudayaan yang mengagumkan. Pelabuhan-pelabuhan sibuk menghubungkan kerajaan ini dengan dunia luar, memperdagangkan rempah-rempah, emas, dan barang-barang mewah lainnya.

Namun, kejayaan Majapahit tidak hanya terbatas pada kekayaan materi. Kebijaksanaan pemerintahan dan kebijakan perdagangan yang cerdas membuatnya menjadi kekuatan yang dihormati di antara negara-negara tetangga. Budaya Majapahit yang maju, seperti sastra dan seni, memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan kebudayaan di kawasan ini.

Tetapi kekuasaan besar selalu diiringi oleh tantangan besar pula. Majapahit harus berjuang menghadapi invasi dari kerajaan-kerajaan tetangga dan pemberontakan di dalam negeri. Pada puncak kejayaannya, Majapahit menguasai wilayah yang luas, dari Sumatera hingga Papua, memancarkan kebesaran dan kekuasaannya kepada dunia.

Meskipun kejayaan Majapahit tidak abadi, warisan budaya dan sejarahnya tetap hidup dalam ingatan orang-orang Indonesia. Jejak-jejak peninggalan Majapahit, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, menjadi saksi bisu dari keagungan peradaban yang pernah ada. Dan dalam cerita-cerita yang diceritakan dari generasi ke generasi, kejayaan Majapahit tetap menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia, mengingatkan mereka akan kebesaran nenek moyang mereka dan mendorong mereka untuk terus maju menuju masa depan yang lebih baik.

Terjajah dan Terpenjara (1500-1900)

Angin-angin kapal datang membawa tamu-tamu baru, bangsa Eropa dengan hasrat kolonialisme mereka. Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda berlomba-lomba menguasai tanah-tanah Nusantara. Rempah-rempah dan kekayaan alam menjadi daya tarik utama. Namun, di balik keindahan, tersembunyi penderitaan dan penindasan yang tak terhentikan. Tapi dalam kegelapan, semangat perlawanan terus menyala.

Selama periode ini, Indonesia mengalami pembatasan ekonomi yang ketat, dimana sumber daya alam dieksploitasi untuk kepentingan bangsa penjajah. Selain itu, sistem pemerintahan yang otoriter dan sistem kerja paksa diterapkan untuk mengendalikan penduduk pribumi. Hal ini menyebabkan penderitaan yang besar bagi rakyat Indonesia, yang merasa terjebak dan terpenjara dalam sistem yang tidak adil.

Selama periode ini juga, banyak perlawanan terhadap penjajah terjadi. Mulai dari perlawanan bersenjata hingga gerakan-gerakan pembebasan yang lebih damai, rakyat Indonesia tidak pernah berhenti berjuang untuk kemerdekaan dan martabat mereka.

Dengan berakhirnya periode "Terjajah dan Terpenjara" dan kemerdekaan yang diperoleh pada tahun 1945, Indonesia mengalami pergolakan politik yang memunculkan semangat kebangsaan yang kuat dan menandai awal dari periode pembangunan nasional yang bertujuan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Meraih Kemerdekaan (1900-1945)

Abad ke-20 membawa harapan baru bagi tanah air Indonesia. Suara-suara merdeka terdengar semakin nyaring. Pemimpin-pemimpin besar seperti Sukarno dan Hatta mengajak rakyat berjuang membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Meskipun penuh rintangan dan pengorbanan, tanggal 17 Agustus 1945 menjadi tonggak sejarah yang tak terlupakan. Bendera merah-putih berkibar di angkasa, menyatakan bahwa Indonesia telah merdeka.

Periode ini juga menyaksikan berbagai perlawanan terhadap penjajah, baik yang bersifat bersenjata maupun non-kekerasan. Salah satu perlawanan bersenjata terbesar terjadi selama Perang Diponegoro (1825-1830), yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Meskipun perlawanan ini tidak berhasil, semangat perlawanan tetap hidup dalam hati rakyat Indonesia.

Pada masa ini, pengaruh pergerakan kemerdekaan di luar negeri juga memberikan dorongan bagi gerakan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa seperti Revolusi Rusia dan Perang Dunia I menginspirasi pemikiran-pemikiran revolusioner dan nasionalis di Indonesia.

Namun, perjuangan kemerdekaan Indonesia mencapai puncaknya setelah Perang Dunia II. Jepang, yang menduduki Indonesia pada tahun 1942, membuka peluang bagi gerakan kemerdekaan Indonesia untuk berkembang lebih jauh. Meskipun Jepang menjajah Indonesia, mereka memberikan harapan akan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia dan mendukung pembentukan pemerintahan Indonesia yang merdeka.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan mengakhiri pendudukannya di Indonesia, Sukarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Meskipun proses pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh pihak Belanda dan negara-negara lain memerlukan perjuangan yang panjang, proklamasi ini menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan dan merdeka dari penjajahan kolonial.

Tantangan dan Kemajuan (1945-2008)

Namun, perjuangan tak berakhir dengan kemerdekaan. Indonesia harus melangkah maju di tengah badai tantangan. Konflik internal, krisis ekonomi, dan tekanan politik menjadi ujian berat. Namun, melalui tekad yang kokoh dan kerja keras yang tanpa henti, Indonesia bangkit dari keterpurukan. Pembangunan merajut negeri ini menjadi lebih kuat dan mandiri. Di panggung internasional, suara Indonesia semakin didengar.

Di antara liku-liku sejarah yang berliku, Indonesia terus melangkah maju. Generasi demi generasi menyumbangkan kisahnya, mewarnai lembaran-lembaran sejarah dengan darah, keringat, dan air mata. Melalui jejak perjalanan Indonesia modern, kita belajar tentang keberanian, kekuatan, dan keteguhan hati. Dan dalam setiap langkah, kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada bagaimana kita memahami dan menghargai perjalanan yang telah kita lalui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun