Selama periode ini juga, banyak perlawanan terhadap penjajah terjadi. Mulai dari perlawanan bersenjata hingga gerakan-gerakan pembebasan yang lebih damai, rakyat Indonesia tidak pernah berhenti berjuang untuk kemerdekaan dan martabat mereka.
Dengan berakhirnya periode "Terjajah dan Terpenjara" dan kemerdekaan yang diperoleh pada tahun 1945, Indonesia mengalami pergolakan politik yang memunculkan semangat kebangsaan yang kuat dan menandai awal dari periode pembangunan nasional yang bertujuan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Meraih Kemerdekaan (1900-1945)
Abad ke-20 membawa harapan baru bagi tanah air Indonesia. Suara-suara merdeka terdengar semakin nyaring. Pemimpin-pemimpin besar seperti Sukarno dan Hatta mengajak rakyat berjuang membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Meskipun penuh rintangan dan pengorbanan, tanggal 17 Agustus 1945 menjadi tonggak sejarah yang tak terlupakan. Bendera merah-putih berkibar di angkasa, menyatakan bahwa Indonesia telah merdeka.
Periode ini juga menyaksikan berbagai perlawanan terhadap penjajah, baik yang bersifat bersenjata maupun non-kekerasan. Salah satu perlawanan bersenjata terbesar terjadi selama Perang Diponegoro (1825-1830), yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Meskipun perlawanan ini tidak berhasil, semangat perlawanan tetap hidup dalam hati rakyat Indonesia.
Pada masa ini, pengaruh pergerakan kemerdekaan di luar negeri juga memberikan dorongan bagi gerakan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa seperti Revolusi Rusia dan Perang Dunia I menginspirasi pemikiran-pemikiran revolusioner dan nasionalis di Indonesia.
Namun, perjuangan kemerdekaan Indonesia mencapai puncaknya setelah Perang Dunia II. Jepang, yang menduduki Indonesia pada tahun 1942, membuka peluang bagi gerakan kemerdekaan Indonesia untuk berkembang lebih jauh. Meskipun Jepang menjajah Indonesia, mereka memberikan harapan akan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia dan mendukung pembentukan pemerintahan Indonesia yang merdeka.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan mengakhiri pendudukannya di Indonesia, Sukarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Meskipun proses pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh pihak Belanda dan negara-negara lain memerlukan perjuangan yang panjang, proklamasi ini menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan dan merdeka dari penjajahan kolonial.
Tantangan dan Kemajuan (1945-2008)
Namun, perjuangan tak berakhir dengan kemerdekaan. Indonesia harus melangkah maju di tengah badai tantangan. Konflik internal, krisis ekonomi, dan tekanan politik menjadi ujian berat. Namun, melalui tekad yang kokoh dan kerja keras yang tanpa henti, Indonesia bangkit dari keterpurukan. Pembangunan merajut negeri ini menjadi lebih kuat dan mandiri. Di panggung internasional, suara Indonesia semakin didengar.
Di antara liku-liku sejarah yang berliku, Indonesia terus melangkah maju. Generasi demi generasi menyumbangkan kisahnya, mewarnai lembaran-lembaran sejarah dengan darah, keringat, dan air mata. Melalui jejak perjalanan Indonesia modern, kita belajar tentang keberanian, kekuatan, dan keteguhan hati. Dan dalam setiap langkah, kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada bagaimana kita memahami dan menghargai perjalanan yang telah kita lalui.