Di kutip oleh M.C Ricklefs (2008) Ricklefs melakukan penelitian serius terhadap puluhan jurnal dan lebih dari lima ratus buku.
ini mengisahkan perjalanan bangsa Indonesia dari zaman ke zaman yang penuh warna, lengkap dengan aneka persoalan dan pertikaian baik internal maupun eksternal. Hasilnya sebuah buku berjudul A History of Modern Indonesia, ca. 1200 to the present. (London & Basingstoke: Macmillan; Bloomington: Indiana University Press, 1981). Cetakan berikutnya dengan beberapa perubahan diterbitkan tahun 1993 dan 2001 oleh Palgrave and Stanford University Press.
Jejak Kejayaan Majapahit (1200-1500)
Pada masa silam, sebuah kerajaan besar bernama Majapahit berdiri megah di tanah Jawa. Raja-raja bijak dan pahlawan-pahlawan tangguh memimpin negeri ini menuju kejayaan. Pelabuhan-pelabuhan sibuk, perdagangan berlimpah, dan kebudayaan berkembang pesat. Namun, kejayaan itu tak abadi. Kerajaan itu mulai meredup, meninggalkan legenda yang akan dikenang oleh generasi berikutnya.
Lalu,di ujung barat Nusantara, di bawah bayang-bayang gunung yang menjulang tinggi, terdapat sebuah kerajaan yang menghebat, sebuah kerajaan yang mengukir jejak kejayaan dalam sejarah Indonesia. Itulah Majapahit, kerajaan yang berdiri megah di atas tanah Jawa.
Pada abad ke-13, Majapahit muncul sebagai kekuatan dominan di kawasan ini. Dipimpin oleh raja-raja bijak seperti Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, kerajaan ini menjelma menjadi pusat perdagangan, kekuatan militer, dan kebudayaan yang mengagumkan. Pelabuhan-pelabuhan sibuk menghubungkan kerajaan ini dengan dunia luar, memperdagangkan rempah-rempah, emas, dan barang-barang mewah lainnya.
Namun, kejayaan Majapahit tidak hanya terbatas pada kekayaan materi. Kebijaksanaan pemerintahan dan kebijakan perdagangan yang cerdas membuatnya menjadi kekuatan yang dihormati di antara negara-negara tetangga. Budaya Majapahit yang maju, seperti sastra dan seni, memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan kebudayaan di kawasan ini.
Tetapi kekuasaan besar selalu diiringi oleh tantangan besar pula. Majapahit harus berjuang menghadapi invasi dari kerajaan-kerajaan tetangga dan pemberontakan di dalam negeri. Pada puncak kejayaannya, Majapahit menguasai wilayah yang luas, dari Sumatera hingga Papua, memancarkan kebesaran dan kekuasaannya kepada dunia.
Meskipun kejayaan Majapahit tidak abadi, warisan budaya dan sejarahnya tetap hidup dalam ingatan orang-orang Indonesia. Jejak-jejak peninggalan Majapahit, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, menjadi saksi bisu dari keagungan peradaban yang pernah ada. Dan dalam cerita-cerita yang diceritakan dari generasi ke generasi, kejayaan Majapahit tetap menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia, mengingatkan mereka akan kebesaran nenek moyang mereka dan mendorong mereka untuk terus maju menuju masa depan yang lebih baik.
Terjajah dan Terpenjara (1500-1900)
Angin-angin kapal datang membawa tamu-tamu baru, bangsa Eropa dengan hasrat kolonialisme mereka. Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda berlomba-lomba menguasai tanah-tanah Nusantara. Rempah-rempah dan kekayaan alam menjadi daya tarik utama. Namun, di balik keindahan, tersembunyi penderitaan dan penindasan yang tak terhentikan. Tapi dalam kegelapan, semangat perlawanan terus menyala.
Selama periode ini, Indonesia mengalami pembatasan ekonomi yang ketat, dimana sumber daya alam dieksploitasi untuk kepentingan bangsa penjajah. Selain itu, sistem pemerintahan yang otoriter dan sistem kerja paksa diterapkan untuk mengendalikan penduduk pribumi. Hal ini menyebabkan penderitaan yang besar bagi rakyat Indonesia, yang merasa terjebak dan terpenjara dalam sistem yang tidak adil.