Mohon tunggu...
Nazhifa Hana Rafida
Nazhifa Hana Rafida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi semester 2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Konsep Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan Matematika

14 Juli 2021   09:43 Diperbarui: 14 Juli 2021   09:48 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan anak usia dini merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai keusia pertumbuhan enam tahun. Pendidikan anak usia dini sangat penting sekali dan merupakan salah satu jenjang pendidikan yang perlu diperhatiakan. Untuk mengoptimalkan perkembangan anak melalui pendidikan anak usia dini, pendidikan harus menyesuaikan dengan karakteristik anak yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Pendidikan pada anak harus diperhatikan pada aspek perkembangan anak dan disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan bakat anak.

Dengan membantu mengembangkan ilmu pendidikan perlu adanya pertumbuhan dan perkembangan, jasmani dan rohani anak, yang meliputi nilai-nilai moral, agama, disiplin, sosial emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik, motorik, dan seni untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Perkembangan kognitif pada anak merupakan aspek yang sangat penting ditingkatkan dan dikembangkan. Pengembangan kognitif anak dapat dilakukan melalui pengenalan benda sekitar seperti bentuk, jenis, ukuran, pengenalan konsep-konsep sains, konsep waktu, konsep angka dengan benda, dan konsep matematika sederhana. Matematika merupakan unsur penting bagi anak usia dini, hal ini disebabkan karena matematika menjadikan seseorang dapat memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi sehari-hari.

Metode yang paling umum dan popular biasanya menggunakan metode seperti permainan flashcards, permainan mentessori, atau permainan congklak pada anak. Biasanya metode yang paling sering digunakan dalam pembelajaran matematika ialah metode mentessori. Metode mentessori merupakan metode pendidikan yang dalam penyusunannya berdasarkan teori perkembangan anak. Metode mentessori menekankan pada aktivitas yang dimunculkan oleh diri anak dan menekankan pada adaptasi lingkungan belajar pada anak dalam perkembangannya, metode ini berperan aktive fisik dalam menyerap konsep pembelajaran dan kemampuan anak. 

Anak usia dini memiliki energi cukup besar untuk memahami dan melewati tahap perkembangan sesuai tingkatan usianya. Permasalahan yang terjadi ada pada kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan. Supaya meningkatkan minat anak dalam pembelajaran pengenalan konsep bilangan agar suasana pembelajaran tidak membosankan, bisa menerangkan dengan melalui permainan matematika Montessori. 

Pembelajaran mengenai konsep bilangan bisa dilakukan dengan metode bermain matematika Montessori. Permainan matematika Montessori anak akan dilibatkan dalam mengerjakan permainan dengan mengambil dan menyebutkan benda yang disesuaikan dengan angka, menyusun gradasi balok warna, mengurutkan bilangan dengan angka ampelas atau sandpapers, membedakan tumpukkan benda dengan jumlah sedikit maupun banyak dengan aktivitas bermain. Adanya permainan ini anak diharapkan bisa secara cepat menguasai dan memahami konsep bilangan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun