Mohon tunggu...
ANZELLINA
ANZELLINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program studi Ekonomi Pembangunan

Saya seorang mahasiswi yang sedang bersemangat dalam dunia penulisan. Saya memiliki tekad yang kuat untuk belajar lebih dalam keterampilannya. Dengan imajinasi yang kaya dan rasa ingin tahu yang besar, saya terus mencari kesempatan untuk mengasah keterampilan menulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konser Sebagai Manifestasi Konsep Ekonomi: Memahami Dampak dan Dinamika Pasar Hiburan

28 Mei 2023   14:05 Diperbarui: 28 Mei 2023   14:09 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: coldplayinjakarta.com)

Belakangan ini, pecinta musik di tanah air dikejutkan dengan informasi terkait dengan pelaksanaan konser grup band kenamaan dunia, Coldplay. Grup band asal Inggris yang diperkuat personil personil Chris Martin sebagai vokalis, Johnny Buckland sebagai gitaris, Guy Berryman sebagai bassist, dan Will Champion sebagai drummer ini telah resmi akan melaksanakan konsernya di Indonesia, lebih tepatnya di Jakarta pada 15 November 2023. 

Tak heran, informasi pelaksanaan konser Coldplay di Indonesia ini pun langsung menjadi buah bibir di kalangan masyarakat luas. Bahkan, beberapa kalangan masyarakat yang tergabung dalam Coldheads -- sebutan bagi penggemar Coldplay -- telah berburu tiket konser Coldplay sejak saat ini.

Tentu banyak yang mengira bahwa pelaksanaan konser, seperti konser Coldplay yang hendak dilaksanakan di Indonesia, pada dasarnya hanyalah sebuah bentuk hiburan semata. Padahal siapa sangka, seiring dengan perkembangan industri musik dan peningkatan minat masyarakat terhadap acara musik live, konser telah menjadi fenomena budaya yang tidak hanya memanjakan para penggemar musik tetapi juga menjadi sarana bagi pelaku ekonomi. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hubungan yang erat antara pelaksanaan konser dan konsep-konsep ekonomi yang ada. Dalam prosesnya, kita akan melihat bagaimana konser mempengaruhi ekonomi lokal, menggerakkan industri musik, dan menciptakan keuntungan bagi para pemangku kepentingan.

Permintaan dan Penawaran dalam Pasar Konser

Konsep dasar dalam ilmu ekonomi adalah hubungan antara permintaan dan penawaran. Konser mencerminkan prinsip-prinsip ini dengan jelas. Permintaan tiket konser yang tinggi dari para penggemar musik menciptakan tekanan yang kuat pada penawaran tiket yang terbatas. 

Dalam beberapa kasus, permintaan yang melampaui kapasitas tempat konser dapat menyebabkan harga tiket melonjak. Fenomena ini disebut dengan skala harga (scalping), di mana pihak ketiga membeli tiket dengan harga yang lebih rendah dan menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi. Hal ini mempengaruhi keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam pasar konser.

Dampak Ekonomi pada Wilayah Lokal

Konser juga berdampak secara ekonomi pada wilayah tempat pelaksanaannya. Ketika sebuah konser besar diadakan di suatu kota, jumlah pengunjung yang datang dari luar daerah meningkat secara signifikan. Hal ini berdampak positif pada sektor pariwisata dan perhotelan di wilayah tersebut. Restoran, toko suvenir, dan penyedia jasa transportasi juga merasakan peningkatan pendapatan karena adanya konser. Dengan demikian, konser berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengeluaran yang dihasilkan oleh para pengunjung.

Pendorong Industri Musik

Industri musik adalah salah satu sektor ekonomi yang tumbuh dengan cepat. Konser berperan sebagai pendorong utama pertumbuhan industri ini. Ketika artis atau band mengadakan konser, mereka tidak hanya memperoleh pendapatan dari penjualan tiket, tetapi juga dari penjualan merchandise seperti album, pakaian, dan aksesori yang terkait dengan merek mereka. 

Konser juga memberikan eksposur yang besar bagi artis atau band, memungkinkan mereka untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan popularitas mereka. Sebagai hasilnya, ini membantu mendorong penjualan album dan streaming musik mereka, serta menumbuhkan industri musik secara keseluruhan.

Investasi dan Risiko

Pelaksanaan konser juga melibatkan elemen investasi dan risiko dalam konteks ekonomi. Promotor konser harus mengambil risiko finansial untuk menyewa tempat, membayar artis atau band, dan mengatur semua aspek acara. Mereka harus menghitung dengan cermat pendapatan yang diharapkan dari penjualan tiket dan penjualan merchandise untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan keuntungan yang cukup. Ketika suatu konser tidak mencapai target penjualan tiket, promotor dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan. Namun, jika konser sukses, keuntungan yang diperoleh dapat jauh melebihi investasi awal.

Pada akhirnya, konser bukan hanya acara hiburan semata, tetapi juga manifestasi dari konsep-konsep ekonomi yang ada. Dalam konteks permintaan dan penawaran, konser mencerminkan prinsip fundamental dalam ekonomi pasar. Dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh konser melibatkan pengeluaran oleh para pengunjung yang meningkatkan ekonomi lokal, mendorong pertumbuhan industri musik, dan menciptakan peluang bisnis. 

Namun, pelaksanaan konser juga melibatkan investasi dan risiko yang harus dikelola dengan bijaksana oleh para promotor. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep ekonomi yang terkait dengan konser, kita dapat menghargai peran penting yang dimainkan oleh acara musik live dalam perekonomian global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun