Kiat Sukses Dakwah
Oleh: Syamsul Yakin dan Nazdah Issyatu Rachman
Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kiat berarti teknik, cara, dan siasat. Kiat sukses dakwah mencakup teknik, cara, atau siasat dalam berdakwah.
Pendekatan dakwah merujuk pada cara pandang dalam berdakwah, seperti pendekatan agama, sosial, dan budaya. Strategi dakwah adalah rencana yang dibuat untuk mencapai target dakwah, seperti strategi personal, rasional, dan spiritual.
Berbeda dengan pendekatan dan strategi, metode dakwah adalah cara berdakwah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dakwah. Tujuan dakwah adalah mewujudkan hidup bahagia dan sejahtera, baik jasmani maupun rohani di dunia, serta mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di akhirat.
Secara sederhana, pendekatan dakwah diuraikan menjadi strategi dakwah. Strategi dakwah diuraikan menjadi metode dakwah. Kemudian, metode dakwah diuraikan menjadi teknik dakwah. Jadi, teknik dakwah adalah praktik dakwah yang dibuat dengan cermat mulai dari pendahuluan, isi, hingga penutup.
Dalam hal ini, teknik atau kiat dakwah bisa disamakan dengan tips dan trik dakwah. Trik dakwah adalah cara yang digunakan untuk mempermudah dakwah, sementara tips dakwah adalah petunjuk singkat untuk berdakwah.
Ada tiga kiat dakwah terkait materi dakwah yang disampaikan. Pertama, materi dakwah disampaikan dengan bahasa baku. Kedua, materi dakwah harus berbasis data. Ketiga, materi dakwah harus berbasis riset. Secara garis besar, materi dakwah mencakup akidah, syariah, dan akhlak, yang kemudian dibagi menjadi tema dan judul. Yang paling teknis adalah judul.
Kiat dakwah terkait retorika mengharuskan dai menguasai pathos dan ethos. Pathos adalah kemampuan dai untuk menggugah emosi mad'u, seperti sedih, gembira, marah, dan sebagainya. Pathos adalah salah satu kiat sukses dakwah yang sering digunakan. Sedangkan ethos dakwah adalah sikap, kepribadian, karakter, dan keyakinan dai yang ditampilkan di hadapan mad'u dan turut menentukan kesuksesan dakwah.
Kiat dakwah terkait tujuan dakwah ada empat: memberikan informasi, edukasi, persuasi, dan unsur rekreasi (menghibur). Yang terakhir adalah bumbu berdakwah untuk memecah kebekuan (ice breaking).
Secara praksis, kiat dakwah dimulai dengan menentukan pesan dakwah, seperti akidah, syariah, atau akhlak. Kemudian dilanjutkan dengan memilih tema, misalnya terkait rukun iman. Agar lebih fokus, tema rukun iman diberi judul, misalnya iman kepada Allah.
Judul materi dakwah harus disampaikan secara urut, mulai dari salam, memilih pendahuluan dalam bahasa Arab dengan intonasi dan suara yang fasih. Dalam pendahuluan, harus diutarakan suatu masalah pokok yang hendak dibahas, sebaiknya secara interogatif.
