Mohon tunggu...
Nazdah Issyatu
Nazdah Issyatu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikologi Dakwah: Memahami dan Membimbing Kesadaran Manusia dalam Berdakwah

29 April 2024   20:53 Diperbarui: 29 April 2024   20:59 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Psikologi Dakwah
Oleh: Syamsul Yakin dan Nazdah Issyatu Rachman
Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 

Psikologi dakwah merupakan ilmu yang membantu dalam pelaksanaan dakwah. Ini bisa dilakukan baik oleh seorang da'i yang memiliki latar belakang psikologi, maupun seorang psikolog yang tertarik pada dakwah. Seorang da'i yang juga seorang psikolog memiliki kemampuan dalam bidang agama Islam seperti akidah, ibadah, dan akhlak, dan menggunakan pengetahuan psikologi dalam aktivitas berdakwah.

Contohnya, seorang da'i yang berusaha untuk memahami, menganalisis, dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam dakwah.

Sementara itu, seorang psikolog yang tertarik pada dakwah adalah mereka yang menangani masalah psikologis seperti kecemasan berlebihan, depresi, trauma, perilaku merugikan diri sendiri atau orang lain, ketergantungan, masalah tidur dan makan, dan sebagainya, dengan memperhatikan tiga prinsip utama dalam Islam: akidah, ibadah, dan akhlak.

Jadi, da'i yang psikolog menggunakan pengetahuan psikologi dalam berdakwah, sedangkan psikolog yang tertarik pada dakwah menggunakan pengetahuan agama sebagai landasan dalam membantu pasien.

Psikologi dakwah bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana perilaku objek dakwah dapat diubah sesuai dengan ajaran Islam. Dengan pendekatan psikologis dalam berdakwah, da'i dapat membimbing mad'u tanpa membuat mereka merasa ditekan, melainkan mereka merasa melakukan keputusan dengan kesadaran sendiri. Ini menggambarkan pentingnya bagi seorang da'i untuk mempelajari psikologi, terutama karena objek dakwah dan objek psikologi sama, yaitu manusia.

Psikologi dakwah dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena kehidupan psikologis manusia yang terlibat dalam proses dakwah. Misalnya, orang yang merasa tenteram setelah berzikir, orang yang bersabar saat berpuasa, atau orang yang bersyukur setelah membayar zakat.

Ketenangan, kesabaran, dan rasa syukur adalah kondisi psikologis mad'u yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan melalui dakwah.

Dengan memperhatikan perilaku individu da'i dan mad'u, psikologi dakwah mencoba untuk memahami proses kesadaran yang menjadi penyebab perilaku tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun