DARI pintu persinggahan ini kita akan kembali pergi. mencari sebab dari setiap kilatan pisau sepi, serupa ancaman yang tak lagi membuat kita berpaling dari apapun. melintasi sungai-sungai purba, semak-semak kegelapan yang diliarkan jejak cahaya, pasemon dingin mereka yang kehilangan makna cinta.
barangkali kita tak akan pernah sampai. tapi batu-batu sungai, daun perdu di sisa badai, pematang dan trotoar yang menyimpan perangai kelam yang mengintai dari kedalaman, mengajari kita untuk tetap setia pada harapan, di saat kepahitan tercecap lidah kerinduan.
kita akan menyelesaikan catatan, hingga titik terakhir bergulir dari sisa darah, dan mungkin juga airmata. bercinta dalam kudus kesungguhan para tualang, di lingkar hari-hari yang tak lagi semurni impian...
19 juli 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H