lebih dari jumlah rambut di kepalamu yang ingin kubelai, demikianlah ingatanku padamu. mengatasi semua hal yang penting saat sepiku, demikianlah maknamu.
dari serambi par coffee, petang menciptakan sungai-sungai gaib ke arah di mana kelam menepi. perahu-perahu kertas kulayarkan; lipatan kertas abu yang menyimpan catatan dari tahun-tahun yang bukan lagi milikku.
ada saatnya rasa memiliki terasa sangat menyedihkan. seperti kesedihan seorang tua di hadapan pintu yang hanya memiliki sejumlah kepergian, atau seperti seorang pelakon setelah layar menangkup adegan penghabisan.
dari serambi ini, sungai-sungai terus mengalir. gemercik airnya seperti dzikir, yang dicumbui akhir.
23 juni 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H