Mohon tunggu...
Nazarudin Azhar
Nazarudin Azhar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hirup diri hurip ati. Berusaha lebih memaknai hidup dengan menulis dan mencintai apapun yang menarik dituliskan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Kasmaran, 6

23 Juni 2010   11:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lebih dari jumlah rambut di kepalamu yang ingin kubelai, demikianlah ingatanku padamu. mengatasi semua hal yang penting saat sepiku, demikianlah maknamu.

dari serambi par coffee, petang menciptakan sungai-sungai gaib ke arah di mana kelam menepi. perahu-perahu kertas kulayarkan; lipatan kertas abu yang menyimpan catatan dari tahun-tahun yang bukan lagi milikku.

ada saatnya rasa memiliki terasa sangat menyedihkan. seperti kesedihan seorang tua di hadapan pintu yang hanya memiliki sejumlah kepergian, atau seperti seorang pelakon setelah layar menangkup adegan penghabisan.

dari serambi ini, sungai-sungai terus mengalir. gemercik airnya seperti dzikir, yang dicumbui akhir.

23 juni 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun