Mohon tunggu...
Nazar Amrullah
Nazar Amrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Manajemen Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kamu Yakin Perempuan Banyak Kerjaan?

18 Mei 2024   11:51 Diperbarui: 18 Mei 2024   11:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah salah satu makhluk yang diciptakan oleh sang Khaliq dimuka bumi ini dengan ciptaan yang paling sempurna di antara semuanya. Hal ini menjadi dasar untuk senantiasa untuk selalu bersyuku atas segala pemberiannya kita saat ini dengan kelengkapan panca indra. Pada umumnya ialah kita diciptakan dengan berpasangan-pasangan di muka bumi, bahkan binatangpun mereka juga sehingga bisa menerukan keturunan di muka bumi ini. Berpasangan tersebut menjadi sebuah fitrah bagi manusia karena kelengkapan fisik bahkan kitab bisa membedakan melalui alat kelamin apakah mereka laki-laki atau Perempuan dan jika pada hewan Jantan atau betina. Namun sayang, pada zaman sekarang banyak kasus yang sudah ada bahkan sampai merubah ciptaan yang sudah diberikan oleh sang maha kuasa apalagi secara agama dilarang bahkan diharamkan. Semoga kita senantiasa dijaga dari perbuatan seperti dan menjadi pribadi lebih baik lagi secara vertical terhadap tuhan kita dan horizontal terhadap sesama manusia.

Berbicara tentang manusia tidak lepas dengan kata gender yang merupakan pembahasan tentang bagaimana peran dan fungsi yang seharusnya di dalam masyarakat. Salah satu dari sekian bentuk ketidakadilan gender ialah beban ganda. Beban ganda ialah salah satu masalah yang jarang orang ketahui terutama yang terkhusus bagi Perempuan. Beban ganda yang di maksud dalam hal ini bagi perempuan didalam kehidupan Masyarakat. Jika kita melihat banyak sekali seorang Perempuan melakukan pekerjaan yang bukan seharusnya mereka kerjakan terutama ketika mereka sudah berkeluarga. Lebih lagi ketika mereka ditinggal mati pasangan hidup yag dalam hal ini ialah seorang suami serta terdapat anak bahkan lebih dari satu. Jika kita berbicara data banyak janda di masing2 kampung sebut saja di kampung penulis saat ini itu mereka sangat luar biasa fenomena yang ada. Rata-rata mereka ialah orang yang ditinggal oleh suami dan terdapat tanggungan anak-anak 2, 3, dan bahkan sampai 4. Hal ini menjadi sebuah fenomena di sebuah perkampungan melihat seorang perempuan yang dalam hal ini adalah seorang ibu dalam membesarkan dan menghidupkan mereka. 

Syukur kalau anak-anak mereka sudah bisa bekerja tapi mereka masih dalam penjagaan orang tua yang dalam hal ini seorang sosok ibu sebagai perempuan kuat. Banyak sekali mereka dalam menghidupkan anak sebagai tanggung jawab harus puter otak dalam mencari uang. Tidak dipungkiri lagi bahwa rata-rata di kampung mereka pinjam di koperasi dan bank yang mana sistemnya ialah para pegawainya langsung ke rumah untuk memberikan dan nantinya menagih dari rumah ke rumah. Belum lagi beban satu bertambah ada lagi yang muncul yang mau tidak mau mereka harus dapatkan sebagai beban yang tidak terlalu disadari secara langsung. Hal tersebut ialah riba atau bunga dari mereka seorang ibu yang mana sudah menjadi sebuah ketentuan yang sama-sama mereka sepakati dari awal. Selain itu, masalah ketika seorang ibu yang tidak bekerja namun menghandalkan pinjaman kesana kamari bahkan menjadi sebuah kebiasaan atau kultur pinjam ke A untuk angsuran ke B ibaratnya tutup lobang dan gali lobang lagi.

Hal ini memang sangat diperhatikan oleh pemerintah daerah yang dalam hal ini pemerintah desa atau kelurahan. Setidaknya ada bantuan atau sejenis pelatihan dalam memberdayakan para janda terlebih dahulu mereka yang banyak tanggungan serta tidak ada pekerjaan mereka. Tidak hanya itu fenomena yang terjadi terkait masalah sosial yang ada di tengah kehidupan Masyarakat. Kalian mungkin pernah dengan TKW, ya Tenaga kerja Wanita yang banyak diluar negeri sebut saja yang paling banyak ialah di negara Malaysia dan arab Saudi. Mereka mengundi nasib disana demi keluarga mereka, dan mirisnya walaupun ada suami mereka tetap pergi disana padahal hal itu sebenarnya bukan tugas dan peran perempuan secara sosiologis akan tetap jika memang hal itu menjadi sebuah kesepakatan dan sebuah situasi yang genting serta ada diskusi sesame pasangan mungkin tidak menjadi masalah. Hal tersebut sebenarnya harus diperhatikan apalagi menjadi sosok suami harus memang Perempuan dijadikan sebuah ratun dan mereka sebenarnya bukan menjadi sosok utama dalam mencari nafkah melainkan ialah suami. Apalagi sampai kerja keras dan berat yang nanti akan mempengaruhi fisik mereka yang memang bukan porsinya. Karena sesungguhnya peran laki-laki yang menjadi ujung tombak dalam mencari nafkah dalam rumah tangga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun