Kalian yang pejuang kerja sudah sangat tahu bagaimana kondisi di lapangan. Bahkan selepas kalian sekolah atau kuliah kalian merasakan fenomena dimana secara pribadi mungkin menjadi salah satu aktor mendapat pekerjaan dengan cara khusus bukan ?. Ya, setidaknya itu ialah sebuah power dikarenakan ada jaminan sudah mendapatkan sebuah pekerjaan demi segumpal rupiah dalam menyambung hidup. Atau mungkin kalian menjadi netizen dan bukan pelaku itu, dikarenakan melihat teman seperjuangan dengan sangat mudah mendapatkan pekerjaan di sebuah pekerjaan dikarenakan ada kenalan bukan ? Ya, silahkan di jawab secara pribadi.
Tentu saja hal ini menjadi sebuah drama kehidupan di tengah ketatnya persaingan dan arus globalisasi yang sangat pesat era sekarang. Jangankan tamat SMA, selesai kuliah menggunakan ijazah sarjana pun kalau dapat sesuai kualifikasi pendidikan. Terlebih lagi jika ada pemikiran dangk*l bahwa buat apa sekolah tinggi nanti ujungnya juga gitu dan seterusnya. Memang sih, pendidikan tinggi tidak menjamin sukses orang tapi setidaknya sudah merubah pemikiran itu bagian minimal.
Nah, bagi kita golongan yang memang tidak ada power di keluarga terutama yang memang notabene sederhana tanpa harus meminta sebuah jabatan dan pekerjaan untuk senantiasa akan terus berjuang semaksimal mungkin dengan usaha kita saat ini. Jangan berharap dengan apa yang kita punya, karena memang kaki kita masih kuat untuk melangkah. Yakin, kita lebih maju daripada mereka. Bahkan bukan tentang sebuah hasil tapi proses yang kita lalui. Keringat dan perjuangan kita mencari sebuah pekerjaan sudah ditau sama yang diatas. Hal itu bagian dari ibadah.
Dengan demikian mari kita coba untuk stop terus berpikir ada orang dalam yang kuat untuk mencapai tujuan. Terlepas dari itu semua akan ada positif dan negatifnya terkait orang dalam bukan ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H