Bela Diri Kok untuk Gaya?

Tentu kita sering mendengar kata 'Bela Diri' di dalam kehidupan kita. Ada banyak macam olahraga bela diri seperti Silat, Karate, Taekwondo atau ada yang lain juga. Tapi bela diri tidak hanya dijadikan sebagai olahraga namun juga di jadikan kesenian, seperti Silat yang merupakan seni bela diri khas Betawi ini tidak hanya dijadikan untuk melindungi diri namun juga dijadikan sebagai kesenian yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. 

Tentu dengan terjaganya kelestarian kebudayaan Indonesia ini merupakan salah satu hal positif yang dapat diperoleh. Selain itu juga, bela diri juga memiliki manfaat untuk melindungi diri,menjaga kesehatan jasmani tubuh, dan dapat dijadikan sebagai tempat untuk memperoleh prestasi diri. Tidak hanya itu, tentu masih ada banyak lagi manfaat dari olahraga bela diri ini.

Memang terdapat banyak manfaat yang didapatkan dari olahraga bela diri, namun tidak sedikit orang yang menyalahgunakan olahraga bela diri terutama anak muda. Ada juga yang menggunakan olahraga bela diri untuk melakukan tindakan kejahatan, seperti perampokam, pencopetan, pembegalan dan lain sebagainya. Banyak diantara pelaku tindak kejahatan tersebut adalah anak muda.

Di dalam kehidupan sekolah, banyak anak yang menggunakan kelebihan nya dalam bela diri untuk gengsi, gaya gaya an di sekolah, dan bahkan untuk pembullyan dan tawuran. Tidak sedikit pembullyan dan tawuran terjadi diantara anak muda yang masih sekolah. Ini merupakan hal yang harus di cegah dan di perhatikan. Perlu adanya kesadaran dari anak anak muda untuk memanfaatkan olahraga bela diri ini dijadikan sebagai ajang perolehan prestasi, bukannya untuk gaya gaya an agar terlihat keren dan mungkin untuk 'ditakuti' oleh sebagian orang.

Anak muda merupakan generasi penerus bangsa, maka mereka perlu dijaga dan di perhatikan. Dengan demikian generasi muda dapat menjadi penerus yang berprestasi sehingga dapat membanggakan bangsa Indonesia.