Mohon tunggu...
Nazala Chusna Syifa
Nazala Chusna Syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030033- Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Clynophile

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waktu Luang Jadi Uang: Mahasiswa Akhir Memilih Mengisi Waktu Luangnya dengan Berjualan di Rumah

17 Juni 2024   13:05 Diperbarui: 17 Juni 2024   13:07 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Mei 2024, seorang mahasiswa tingkat akhir memutuskan untuk memanfaatkan waktu luangnya dengan cara yang produktif dan menguntungkan. Disaat kuliah sudah jarang ada kelas karena telah memasuki semester 6, ia membuka sebuah warung di rumahnya. Warung ini menjadi solusi tepat untuk kebutuhan uang saku tambahan serta memanfaatkan adanya peluang yang ada di sekitar. "Dari pada gak ada kerjaan, udah semster akhir mending jualan. Selain produktif juga dapet untung" ucap Memes (17/6/24)

Kehidupan mahasiswa tingkat akhir sering kali dipenuhi dengan banyak waktu luang setelah menyelesaikan sebagian besar mata kuliah wajibnya. Mahasiswa ini bernama Memes dia adalah salah satu mahasiswa di kampus negeri Yogyakarta yang saat ini sudah memasuki semester 6. Memes merasakan bahwa waktu luangnya dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih produktif. Selain untuk kebutuhan uang saku tambahan, Memes melihat adanya peluang usaha yang cukup menjanjikan di sekitar rumahnya. Lokasi rumah yang strategis serta banyaknya anak-anak dan remaja di lingkungan tersebut menjadi modal utama bagi Memes untuk membuka warung. "rumahku kan di pinggir jalan, terus di sini juga banyak anak anak sama remaja, jadi aku mutusin buat bikin warung jajanan lumayan buat nambah uang saku ku" Memes (17/6/24)

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Memes mulai merencanakan pembukaan warung sejak awal tahun, namun eksekusi rencana tersebut baru terealisasi pada bulan Mei 2024. Dengan bantuan keluarga dan teman teman, Memes mendirikan sebuah warung kecil di halaman depan rumahnya. Warung ini menyediakan berbagai jenis makanan ringan yang digemari oleh anak-anak dan remaja.

Warung milik Memes ini menawarkan berbagai macam makanan seperti aneka tempura, dimsum, sempol, mie gelas, mie rebus, mie goreng, snack, dan aneka es. Produk-produk ini dipilih berdasarkan hasil preferensi masyarakat sekitar, terutama anak-anak dan remaja yang sering membeli jajanan di luar sekolah atau tempat bermain.

Warung ini buka pada jam normal, mulai dari pukul 09.00 pagi hingga 20.00 malam. Namun, jam operasional ini bisa berubah menyesuaikan jadwal kuliah Memes. Ketika ada kelas atau kegiatan kuliah lainnya,  Memes menyesuaikan waktu buka dan tutup warung agar tetap bisa mengikuti perkuliahan dengan baik.

Selain menjual secara langsung di warung, Memes juga memanfaatkan platform digital seperti GoFood dan Shopee Food untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Dengan demikian, warungnya tidak hanya melayani pelanggan yang datang langsung, tetapi juga pelanggan yang ingin memesan makanan secara online.

Sebagai mahasiswa yang masih aktif kuliah, Memes harus pintar pintar membagi waktu antara berjualan dan menyelesaikan tugas tugas kuliah. Saat orderan sepi, ia menggunakan waktu luang di warung untuk mengerjakan tugas tugas kuliah. Ia membawa buku dan laptop ke warung agar bisa belajar dan menyelesaikan tugas sambil menunggu pelanggan lain yang datang.

Setelah warung tutup, biasanya sekitar pukul 20.00 malam, Memes melanjutkan mengerjakan tugas kuliah hingga malam. Ia berusaha untuk tetap disiplin agar semua tugas dapat terselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan usahanya. Di pagi hari, Memes bangun lebih awal untuk melanjutkan belajar sebelum berangkat kuliah. Rutinitas ini ia jalani dengan penuh semangat karena ia merasa bisa mendapatkan pengalaman berharga serta penghasilan tambahan dari usahanya.

Jika tidak ada jadwal kuliah atau terdapat jam kosong, Memes memanfaatkan waktu tersebut untuk full berjualan. Hal ini memberinya fleksibilitas dalam mengelola usaha dan perkuliahannya. Dukungan dari keluarga dan teman teman juga sangat membantu Memes dalam menjalankan kedua tanggung jawab ini.

Meskipun terlihat sederhana, membuka warung sendiri tidaklah mudah. Memes menghadapi berbagai tantangan, mulai dari persaingan dengan pedagang lain hingga masalah manajemen waktu yang kadang membuatnya kewalahan. Namun, semangat dan tekat yang kuat membuatnya terus bertahan dan mencari solusi dari setiap tantangan yang ada. "bikin usaha kayak gini ternyata nggak mudah, tapi ya harus tetep bertahan kalau ada masalah ya dicari solusinya, bukan malah tutup warung" ucap Memes (17/6/24)

Salah satu tantangan terbesar adalah menyesuaikan jadwal operasional warung dengan jadwal kuliah. Tidak jarang Memes harus meminta bantuan anggota keluarga atau teman untuk menjaga warung ketika ia harus menghadiri kelas atau kegiatan akademik lainnya. Tantangan lainnya adalah menjaga konsistensi kualitas produk dan layanan agar pelanggan tetap puas. "ya salah satunya berjualan makanannya harus konsisten, harus tetap enak, sehat jugs, sekiranya ada yang basi ya di buang, biar pelanggannya puas"

Namun, usaha keras Memes mulai membuahkan hasil. Warungnya semakin dikenal oleh masyarakat sekitar, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Penjualan melalui platform online juga semakin meningkat, memberikan tambahan penghasilan yang signifikan. Dukungan dari pelanggan setia membuat Memes semakin termotivasi untuk terus mengembangkan usahanya.

Melihat potensi dan peluang yang ada, Memes tidak berpuas diri dengan pencapaian saat ini. Ia terus mencari cara untuk mengembangkan usahanya agar lebih besar dan lebih sukses. Salah satu rencana Memes adalah memperluas variasi produk yang dijual di warungnya. Ia berencana menambahkan menu baru yang sesuai dengan tren dan selera masyarakat.

Dahulu di warung ini Memes hanya menjual dimsum dan tempura saja. Namun seiring berjalannya waktu variasi menu yang dijual semakin banyak. Perlahan mulai menambah menunya, diawali dengan menambah aneka es dengan range harga Rp1.000 hingga Rp 3.0000, sempol yang di hargai Rp1.000 per tusuk. Mie goreng dan mie rebus yang di masukkan kedalam cup dan diberi sumpit unutk menarik minat anak anak.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Memes juga berkeinginan untuk membuka cabang warung di lokasi lain yang memiliki potensi pasar yang sama. Dengan demikian, ia bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pendapatan usahanya. Namun, Memes menyadari bahwa untuk mencapai semua itu dibutuhkan perencanaan yang matang dan kerja keras yang terus menerus.

Kisah Memes membuka warung di tengah kesibukan sebagai mahasiswa tingkat akhir bisa menjadi inspirasi bagi yang lain. Salah satunya Dita, disela sela liburannya ia juga ingin berjualan sesuatu agar tetap produktif "ngeliat Memes jadi pengen jualan juga, biar liburanku lebih produktif" ucap Dita (17/6/24). Bagi Memes dengan semangat, tekat, dan kreativitas, waktu luang bisa diubah menjadi peluang yang menguntungkan. Usaha kecil yang dimulai dari rumah bisa berkembang menjadi bisnis yang sukses jika dikelola dengan baik.

Selain itu bagi Memes, pengalaman ini bukan hanya soal mendapatkan uang tambahan, tetapi juga tentang belajar mengelola bisnis dan menghadapi tantangan nyata di dunia kerja. Ia percaya bahwa pengalaman ini akan memberikan banyak manfaat ketika ia lulus dan memasuki dunia profesional.

Menurut Memes waktu luang di semester akhir kuliah tidak harus dihabiskan dengan hal-hal yang kurang produktif. Seperti yang ditunjukkan olehnya, dengan ide kreatif dan kemauan untuk bekerja keras, waktu luang bisa diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Membuka warung di rumah adalah salah satu cara efektif untuk memanfaatkan waktu luang, mendapatkan penghasilan tambahan, dan belajar banyak hal baru.

Menurut warga sekitar Memes ini mengajarkan bahwa di balik setiap tantangan pasti ada peluang. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan untuk mencoba dan keberanian untuk mengambil langkah pertama. Dengan begitu, setiap mahasiswa bisa mengubah waktu luang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun