Sepasang suami istri Amalan dan Sumarmi telah  berjualan di Alun Alun Kidul Yogyakarta selama 20 tahun, terhitung Ia telah berjualan sejak tahun 2004. Amalan dan Sumarmi merupakan warga asli Gunung Kidul Yogyakarta ,dan saat ini Sepasang suami istri ini tinggal kos di dekat alun alun kidul yogyakarta. "jualannya udah 20 tahun, tinggalnya kami kos, aslinya ya orang gunung kidul, di Bantul lantai 2" Amalan (15/6/24)
Sumarmi menjual tempura di alun-alun Kidul Yogyakarta. Setiap hari Senin Selasa Rabu Kamis dan Jumat  sumarmi mulai berjualan jam 12.00 siang sampai jam 12 malam. Dan saat akhir pekan seperti Sabtu Minggu mereka berjualan dari pagi hingga pukul 12.00 malam atau 01.00 pagi. Sayangnya masa simpan tempura ini tidak lebih dari 3 hari, karena di alun-alun Kidul Yogyakarta ini Sumarmi tidak membawa peti es untuk menyimpan tempuranya. Tempura tempura hanya ditaruh di gerobak dan terbuka. Oleh karena itu masa simpan tempura menjadi lebih singkat, dan jika tempura tidak habis di waktu 3 hari maka tempuranya mau tidak mau harus dibuang. "ya masa simpannya cuman 3 hari, kalau sudah lebih ya dibuang, dari pada pembelinya keracunan" Sumarmi (15/6/24)
Sumarmi mengatakan bahwa dari pada pembelinya keracunan lebih baik ia rugi untuk membuang tempura yang sudah basi. Â Selain itu Sumarmi juga kadang membuat sendiri tempura yang ia jual. Namun karena tempura yang dibuat sendiri tidak menggunakan pengawet masa simpan hanya bisa satu hari Oleh karena itu untuk tempura yang dibuat sendiri sumarmi hanya membuat sedikit. Saya juga kadang buat tempuranya sendiri, tapi cuman satu hari terus kadaluarsa, jadi saya buatnya sedikit" ucap Sumarmi (15/6/24)
Berbeda dengan penjualan tempura, Amalan menjual bakwan malangnya pada pagi harinya menuju ke sekolahan sekolahan terlebih dahulu untuk dijual ke anak anak. Lalu setelah sekolahan selesai dan jika tidak habis menyusul ke Alun Alun Kidul Yogyakarta hingga malam hari. "kalau bakwan malang saya keliling ke sekolah sekolah dulu, terus kalo ngga habis ya saya nyusul jualan bakso malang lagi disini" Amalan (15/6/24).
untuk dagangan tempura Sumarmi ini mengambil dari toko frozen food dan beberapa membuat sendiri. Sedangkan bakwan malang merupakan dagangan setoran. Penjualan bakwan malang sendiri tidak terima jadi saja melainkan harus datang ke rumah produksi dan ikut memproduksi bakwan malang lalu mengambil untuk dijual lagi. pembayaran bakwan malang kepada pemilik produksi usaha bakwan malang ini dengan hitungan per biji. "bakwan malangnya ambil dari juragan, nanti kita datang buat bikin, terus di ambil berapa buat dijual lagi, hitungan bayarnya perbiji" Amalan (15/6/24)
mengenai kenaikan minyak dan kesulitan dalam mencari gas pedagang pedagang ini merasa terberatkan Sumarmi mengatakan bahwa pedagang mie di dekat gerobaknya tidak bisa membuat mie karena tidak memiliki gas dan tidak dapat menemukan gas untuk dibeli. "saya mau beli mie disitu mba, tapi ngga bisa soalnya pedagangnya ngga punya gas, sulit banget sekarang cari gas" Sumarmi (15/6/24)
Omset penjualan yang didapat Amalan dan Sumarmi ini tidak menentu. Kadang omset dalam satu hari tidak seimbang dengan biaya modal yang dikeluarkan pada hari itu. tidak hanya satu saja penjual tempura ada beberapa gerobak yang menjual tempuran namun setiap geroba memiliki ciri khas masing-masing seperti harga yang lebih mahal dan lebih murah saus yang lebih lengkap. Selain itu ada pengecekan berkala dari BPOM di alun-alun Kidul yogyakarta. Hal ini bertujuan untuk menghindari konsumen konsumen yang membeli makanan di alun alun kidul tidak keracunan. "disini juga ada pengecekan berkala dari BPOM" Sumarmi(15/6/24)
Setiap pedagang yang berada di Alun Alun Kidul ini kebanyakan sudah memilki KTA. Termasuk Amalan dan Sumarmi ini. Mereka memiliki 2 KTA karena memiliki 2 makanan yang dijual. Untuk tempat jualan sepasang suami istri Amalan dan Sumarmi ini kadang geser karena di alun alun kidul yogyakarta ini, jika pedagang sebelahnya ada yang tidak berjualan pada hari itu bisa di pakai berjualan penjual lainya. "saya geser, kemarin saya disebelah sana, sekarang kesini,soalnya yg sini ngga jualan hari ini jadi bisa saya pakai tempatnya." Amalan (15/6/24).
Gerobak tempura dan bakwan malang ini dititipkan di sekitar Alun Alun Kidul. Untuk biaya penitipan seharga Rp50.000 untuk satu bulan penitipan. Namun berbeda dengan gerobak bakso malang yang dibawa ke rumah oleh Amalan. Â Untuk tempat berdagang tidak ada iuran, karena dari pihak Kraton sudah diadakan paguyuban dan KTA di Alun Alun kidul Yogjakarta ini. "nggak ada sewa tempat, sudah pakai KTA itu" Amalan (15/6/24)