Mohon tunggu...
Nayyara Aurelia Callysta
Nayyara Aurelia Callysta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Embracing the simple joys.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Trauma ke Harapan, Menyikapi Kekerasan Seksual dan Solusinya!

14 Oktober 2024   09:44 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:01 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://spn.or.id/sanksi-hukum-untuk-pelaku-pelecehan-seksual/

Apakah kamu pernah berpikir tentang mengapa  banyak cerita tentang kekerasan seksual diberitakan di media? atau, jika anda pernah mengalami hal yang sama, apakah anda ingin tahu bagaimana menghindari atau mengatasi hal itu?  kedua pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa kekerasan seksual bukan hanya masalah korbannya, tetapi juga masalah kita semua, termasuk kalian!

Di seluruh dunia, ribuan orang setiap tahun mengalami jenis pelecehan yang paling memilukan dan traumatis ini. Banyak orang masih belum sepenuhnya memahami bahayanya. Oleh karena itu, mari kita mulai dengan mengungkap apa itu kekerasan seksual, bagaimana itu berdampak pada korban, dan apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah ini. Kekerasan seksual adalah ketika seseorang direndahkan, dihina, dilecehkan, dan/atau menyerang tubuh dan fungsi reproduksinya. Korban sering mengalami penderitaan fisik dan mental sebagai akibat dari tindakan ini. Kekerasan seksual tidak mengenal batasan usia atau jenis kelamin, dan dapat terjadi di berbagai tempat, seperti keluarga, masyarakat, dan tempat kerja. Berbagai bentuk kekerasan seksual termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, intimidasi seksual, eksploitasi seksual, dan perdagangan manusia untuk tujuan seksual. Pelaku sering menggunakan kekuatan dan kontrol untuk memaksakan kehendaknnya kepada korban, yang seringkali tidak memiliki pilihan selain menolak.

Siapa sangka bahwa satu tindakan bisa meninggalkan bekas yang mendalam? Kekerasan seksual bukan hanya tentang fisik, namun dia bisa mengubah cara seseorang melihat dunia. Mari kita selami lebih dalam ke dalam lautan emosi dan dampak yang mungkin tidak terlihat di permukaan, tetapi sangat nyata bagi mereka yang mengalaminya. Siap untuk menyelam?

A. Dampak Psikologis

https://baliroyalhospital.co.id/apa-yang-harus-dilakukan-setelah-alami-kekerasan-seksual/Input sumber gambar
https://baliroyalhospital.co.id/apa-yang-harus-dilakukan-setelah-alami-kekerasan-seksual/Input sumber gambar

Kekerasan seksual dapat menyebabkan trauma psikologis yang parah dan berkepanjangan. Korban sering mengalami berbagai gejala gangguan mental, termasuk depresi, yang menyebabkan mereka merasa putus asa dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari. Korban mungkin merasa hidupnya tidak berguna lagi, inilah yang menjadi tantangan bagi mereka yang telah mengalami hal ini. 

Kecemasan, rasa takut yang berlebihan, terutama dalam situasi sosial atau saat berinteraksi dengan orang lain, sangat umum di kalangan korban kekerasan seksual. Ini bukanlah sebuah reaksi normal, namun, tubuh manusia memiliki cara sendiri untuk bereaksi terhadap stres ekstrem seperti ini.

Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD) juga termasuk kilas balik yang tidak terkendali tentang kejadian traumatis. Mimpi buruk yang sangat nyata dan menakutkan, serta ketidakmampuan untuk merasa aman di mana pun mereka berada. PTSD adalah kondisi mental serius yang memerlukan penanganan profesional segera.

Selain itu, korban kekerasan seksual juga mungkin mengalami kesulitan tidur, seperti insomnia atau mimpi buruk yang mengganggu tidurnya. Dalam kasus ekstrem, beberapa korban bahkan memiliki pikiran atau niat untuk mengakhiri hidup mereka, yang disebut perilaku bunuh diri. Trauma akibat pelecehan seksual dapat membuat seseorang merasa tak berdaya dan putus asa, sehingga membutuhkan dukungan psikiatri yang tepat guna pulih dari gangguan mental ini.

B. Dampak Fisik

Dampak fisik dari kekerasan seksual dapat sangat serius dan beragam, mencakup berbagai cedera yang mungkin dialami korban. Salah satu dampak langsung adalah cedera fisik, yang bisa berupa luka, memar, atau bahkan patah tulang akibat tindakan kekerasan. Selain itu, korban juga berisiko tinggi mengalami penyakit menular seksual (PMS), termasuk infeksi HIV, yang dapat memiliki konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan mereka. Risiko ini sering kali meningkat karena hubungan seksual yang tidak aman dan tanpa perlindungan.

https://www.idntimes.com/health/fitness/izza-namira-1/dampak-pelecehan-seksual-1Input sumber gambar
https://www.idntimes.com/health/fitness/izza-namira-1/dampak-pelecehan-seksual-1Input sumber gambar
Kekerasan seksual juga dapat menyebabkan disfungsi seksual, di mana korban mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan seksual yang normal akibat trauma yang dialami. Rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berhubungan intim bisa menjadi penghalang besar bagi pemulihan mental dan emosional mereka. Selain itu, ada kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, yang dapat menambah beban emosional dan fisik bagi korban. Kehamilan yang tidak direncanakan ini sering kali memerlukan keputusan sulit, termasuk kemungkinan aborsi yang tidak aman jika akses ke layanan kesehatan terbatas. 


C. Dampak Sosial

Kekerasan seksual tidak hanya berdampak pada individu yang mengalami tindakan tersebut, tetapi juga pada kehidupan sosial mereka secara keseluruhan. Salah satu dampak sosial yang paling signifikan adalah isolasi sosial, di mana korban sering kali merasa terasing dari teman dan keluarganya. Stigma dan ketidakpahaman masyarakat tentang kekerasan seksual dapat membuat korban merasa malu dan tertekan, sehingga mereka jarang mau membicarakannya dengan orang lain. Akibatnya, korban kekerasan seksual sering kali menghadapi kesulitan dalam menjalin hubungan baru atau mempertahankan hubungan yang sudah ada. 

https://www.suara.com/health/2020/10/22/144921/waspada-kesepian-dan-isolasi-sosial-bisa-picu-masalah-peradanganInput sumber gambar
https://www.suara.com/health/2020/10/22/144921/waspada-kesepian-dan-isolasi-sosial-bisa-picu-masalah-peradanganInput sumber gambar

Korban juga mungkin mengalami diskriminasi sosial, di mana mereka dipandang sebagai objek pelecehan seksual dan bukan sebagai korban yang memerlukan perlindungan dan dukungan. Stigma ini dapat membuat korban merasa tak percaya diri dan sulit untuk bangkit dari trauma yang dialami. Selain itu, korban juga mungkin menghadapi kesulitan dalam menemukan pekerjaan atau melakukan aktivitas sosial normal karena reputasi negatif yang mungkin timbul akibat pengalaman traumatis mereka.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/02/153904069/contoh-diskriminasi-dan-cara-menghindariInput sumber gambar
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/02/153904069/contoh-diskriminasi-dan-cara-menghindariInput sumber gambar

Saat ini, kita harus berkonsentrasi pada tindakan konkret yang dapat dilakukan untuk membantu korban dan mencegah kekerasan seksual terulang kembali, setelah kita memahami dampak luas yang ditimbulkan oleh kekerasan seksual. Mari kita lihat beberapa solusi yang tidak hanya membantu pemulihan orang-orang, tetapi juga membuat lingkungan lebih aman dan penuh kasih sayang bagi semua orang.

Berikut beberapa solusi yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kekerasan seksual : 

  • Dukungan Psikologis

Dukungan psikologis sangat penting bagi korban kekerasan seksual. Setelah mengalami trauma, korban sering menghadapi depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Konseling profesional dapat membantu mereka memahami dan memproses pengalaman traumatis, sementara psikoedukasi memberikan informasi tentang apa yang mereka alami dan bagaimana cara menghadapinya. Lingkungan sosial yang mendukung, seperti keluarga dan teman dekat, juga berperan besar dalam pemulihan dengan memberikan rasa aman dan nyaman bagi korban.

  • Edukasi dan Kesadaran

Meningkatkan kesadaran tentang kekerasan seksual adalah langkah awal yang sangat penting. Edukasi yang adekuat dapat membantu masyarakat memahami apa yang dianggap sebagai kekerasan seksual dan bagaimana dia dapat dialami oleh korban.

  • Peningkatan Kebijakan Perlindungan

Pemerintah harus ikut serta dalam pengatasan kekerasan seksual. Peningkatan kebijakan perlindungan merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi individu, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan perempuan. Kebijakan ini mencakup penguatan undang-undang yang melindungi hak-hak individu, seperti Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Selain itu, pemerintah perlu memastikan implementasi yang efektif dari kebijakan tersebut dengan menyediakan sumber daya yang memadai, termasuk pelatihan bagi petugas perlindungan dan peningkatan kapasitas lembaga terkait.

  • Komunikasi

Komunikasi dan solidaritas antara masyarakat sangat penting dalam mengatasi kekerasan seksual. Mobilisasi masyarakat untuk mendukung korban dan meningkatkan kesadaran tentang isu ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman. Dengan mendorong diskusi terbuka, kita dapat menghilangkan stigma yang sering kali menyertai kekerasan seksual, sehingga korban merasa lebih nyaman untuk berbicara tentang pengalaman mereka. Partisipasi aktif dalam kampanye anti-pelecehan seksual melalui media sosial dan acara publik juga dapat membantu menyebarkan pesan penting tentang perlunya dukungan bagi korban.

Mari kita jadikan setiap langkah kita sebagai titik tolak untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih aman dan penuh kasih bagi semua orang. Kejahatan seksual adalah masalah besar yang memerlukan tindakan kolektif dari masyarakat. Kita dapat mencegah kekerasan serupa dengan meningkatkan kesadaran, memberikan dukungan psikologis, dan memperkuat kebijakan perlindungan. Ingatlah bahwa setiap kata-kata, tindakan, dan perhatian kita dapat mengubah hidup seseorang secara signifikan. Oleh karena itu, mari kita mulai hari ini dengan niat untuk membuat perbedaan besar untuk masa depan yang lebih indah bagi kita semua!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun