Di sinilah komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting. Melalui meditasi, kita belajar untuk tidak terjebak dalam percakapan batin yang tidak produktif. Misalnya, jika kita merasa cemas tentang sesuatu, kita bisa mengenali kecemasan tersebut tanpa memberi label atau menghakiminya. Dalam hal ini, komunikasi intrapersonal yang terjadi adalah pengamatan yang penuh kesadaran terhadap pikiran kita tanpa reaksi emosional berlebihan.
2. Mindfulness: Kehadiran Penuh dalam Setiap Momen
  Mindfulness atau kesadaran penuh adalah praktik yang sangat mirip dengan meditasi, tetapi lebih berfokus pada keterlibatan aktif dengan dunia sekitar. Ini melibatkan perhatian penuh pada apa yang terjadi di sekitar kita, baik itu suara, perasaan, atau sensasi fisik yang kita rasakan. Praktik ini membantu kita untuk kembali ke saat ini dan mengurangi kecenderungan kita untuk terjebak dalam pikiran atau perasaan yang tidak produktif (Eford,2016).
  Dalam mindfulness, kita diajarkan untuk mengamati pikiran dan perasaan kita dengan rasa ingin tahu, bukan dengan penilaian atau penghakiman. Sebagai contoh, ketika perasaan marah muncul, kita bisa mengamati perasaan itu dengan sikap penerimaan. Kita tidak menilai atau menolak perasaan tersebut, tetapi kita mengizinkan perasaan itu untuk ada tanpa mengidentifikasi diri kita dengannya. Dalam hal ini, komunikasi intrapersonal yang sehat melibatkan pengakuan terhadap perasaan yang muncul, tetapi tidak membiarkannya menguasai kita
 Komunikasi Intrapersonal yang Sehat dalam Meditasi dan Mindfulness
Untuk dapat menjalani meditasi dan mindfulness dengan efektif, kita perlu mengembangkan komunikasi intrapersonal yang sehat. Ini berarti kita harus bisa berbicara pada diri sendiri dengan cara yang mendukung dan penuh kasih sayang, bukan dengan cara yang merugikan diri sendiri. Beberapa aspek komunikasi intrapersonal yang sehat dalam meditasi dan mindfulness antara lain:
1. Penerimaan Diri
Salah satu aspek terpenting dalam komunikasi intrapersonal yang sehat adalah penerimaan diri. Ketika kita berlatih meditasi atau mindfulness, kita mungkin menemukan berbagai pikiran atau perasaan yang tidak kita inginkan. Namun, alih-alih menilai atau menolaknya, kita belajar untuk menerima mereka dengan lapang dada. Penerimaan diri ini tidak berarti menyerah atau membiarkan diri kita terperangkap dalam pola negatif, tetapi lebih kepada menghargai setiap pengalaman yang muncul tanpa menghakimi.
2. Berbicara dengan Kasih Sayang
  Salah satu cara untuk meningkatkan komunikasi intrapersonal adalah dengan berbicara kepada diri sendiri dengan penuh kasih sayang. Banyak dari kita cenderung keras pada diri sendiri, terutama ketika kita merasa gagal atau tidak mampu. Namun, dalam praktik meditasi dan mindfulness, kita diajarkan untuk berkomunikasi dengan diri kita dengan cara yang lebih lembut dan penuh pengertian. Ketika kita merasa cemas atau marah, kita bisa mengatakan pada diri kita, "Ini adalah perasaan yang normal, dan saya memberi ruang untuk merasakannya tanpa merasa buruk."
3. Membebaskan Diri dari Penilaian