Mohon tunggu...
Naysilla Dea
Naysilla Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Berminat pada bidang penelitian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kesehatan Masyarakat Pionir Pemerataan di Kesehatan Indonesia

11 September 2024   08:45 Diperbarui: 11 September 2024   09:01 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NAYSILLA DEA AULIA/191241003

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Sebagai elemen vital dalam sumber daya manusia di bidang kesehatan, tenaga kesehatan masyarakat diharapkan memiliki dan terus meningkatkan kesadaran yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Selain itu, keahlian di bidang kuratif dan rehabilitatif juga menjadi faktor kunci dalam mengarahkan perubahan perilaku masyarakat menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ilmu kesehatan berkembang dari upaya manusia untuk memahami dan menangani penyakit. Pada awal peradaban, penyakit sering dikaitkan dengan roh halus, sehingga ahli spiritual menjadi rujukan utama dalam penanganannya. 

Namun, seiring berjalannya waktu, pemikiran rasional dan keterbukaan wawasan mengubah sudut pandang manusia terhadap penyakit, dari yang bersifat mistis menjadi lebih ilmiah. Proses ini bertujuan untuk memulihkan fungsi tubuh yang abnormal menjadi normal dengan berbagai cara, yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya ilmu kedokteran. Meskipun memiliki keunggulan dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit dan mengatasi wabah, ilmu kedokteran memiliki keterbatasan dalam hal pencegahan penularan penyakit. 

Keterbatasan ini menunjukkan bahwa penyakit dipengaruhi oleh banyak faktor yang memerlukan pendekatan berbeda. Dari kebutuhan inilah, ilmu kesehatan masyarakat muncul. Menurut ahli kesehatan masyarakat bernama Winslow, ilmu kesehatan masyarakat merupakan perpaduan antara ilmu dan seni yang berfokus pada pencegahan penyakit, perpanjangan usia, peningkatan kesehatan, serta pengembangan sistem sosial yang menjamin setiap individu dalam masyarakat memiliki kualitas hidup yang layak.

Sejarah kesehatan masyarakat dipenuhi oleh kontribusi banyak tokoh penting yang telah memajukan bidang ini. Seiring perkembangan waktu, nama-nama seperti Edwin Chadwick (1842), C.E.A. Winslow (1920), dan John J. Hanlon (1964) menjadi pelopor dalam menciptakan fondasi bagi kesehatan masyarakat modern. C.E.A. Winslow merumuskan definisi kesehatan masyarakat yang menjadi dasar bagi perkembangan lebih lanjut. John J. Hanlon, pada tahun 1964, memperluas konsep kesehatan dengan memberikan pemahaman yang mencakup pengertian absolut maupun relatif tentang sehat. 

Sementara itu, John Snow pada tahun 1857, memberikan perhatian khusus pada kesehatan lingkungan dan epidemiologi, dengan penelitiannya yang menunjukkan bahwa sanitasi air memainkan peran penting dalam penyebaran wabah kolera. Munculnya berbagai macam taraf keilmuan bidang kesehatan masyarakat, menjadikan adanya perbedaan dalam pendekatan saat mengatasi masalah. Aliran kuratif atau pengobatan serta aliran preventif atau pencegahan menjadi dua pendekatan yang populer guna mengatasi masalah kesehatan (Nuryadin et al., 2022).

Sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai dengan wabah penyakit, termasuk cacar pada tahun 1558 di Maluku Utara dan Ambon. Pemerintah merespons dengan mendirikan laboratorium kedokteran di Bandung pada tahun 1888. Namun, upaya kesehatan terhenti selama periode revolusi akibat situasi militer. Pada tahun 1969, kondisi mulai membaik dengan lahirnya sistem puskesmas, yang berkembang pesat hingga 1984, termasuk layanan KB, perbaikan gizi, dan program imunisasi bayi dan balita. 

Pada tahun 1960-an, Fakultas Kedokteran didirikan di beberapa kota besar di Indonesia. Namun, sayangnya, belum ada yang mengusulkan pembentukan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Menyadari kebutuhan yang mendesak, aktivis kesehatan Dokter Sajono mengirim surat kepada Rektor Universitas Indonesia (UI) dan Menteri KEMENDIKBUD. Upaya ini membuahkan hasil pada 26 Februari 1965 dengan berdirinya Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Inisiatif ini terus berkembang melalui proyek Faculties of Public Health Development Project, yang kemudian melahirkan FKM UNAIR, FKM USU, FKM UNDIP, dan FKM UNHAS. Kelima Fakultas Kesehatan Masyarakat itukah yang saat ini menjadi pelopor Fakultas Kesehatan Masyarakat di Indonesia, dan salah satunya adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

KATA KUNCI : Kedokteran, Kesehatan, Masyarakat, Penyakit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun