Sebagian warga negara Indonesia mungkin belum begitu mengerti dan memahami tentang Stunting. Hal tersebut tentu sangat disayangkan, karena pada kenyataannya stunting bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh karena dapat menyebabkan adanya komplikasi penyakit serius yang akan sangat merugikan di masa mendatang.
Apa itu stunting?
Dilansir dari WHO, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada balita yang disebabkan oleh kurangnya gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan balita berada di bawah standart yang telah ditetapkan.
Dampak Stunting
Kondisi Stunting akan membawa banyak dampak merugikan bagi penderitanya, diantaranya :
Terhambatnya perkembangan kognitif dan motorik anak. Penderita stunting tidak dapat menyerap apa yang diadapatkan dengan baik, sehingga akan berpengaruh pada produktivitasnya saat dewasa.
Terhambatnya proses pertumbuhan anak. Penderita stunting memiliki tinggi dan berat badan yang lebih rendah dibandingkan dengan teman seusianya.
Beresiko mengidap penyakit berbahaya. Memiliki resiko yang tinggi mengidap penyakit kardiovaskular, seperti jantung koroner dan stroke.
Ciri Penderita Stunting
Tinggi dan berat badan tidak normal
Rentan atau sering terkena penyakit
Terlihat lebih lemas dari teman sebayanya
Kurang aktif dalam beraktifitas
Penyebab Stunting
Faktor yang mendasari terjadinya stunting, diantaranya :
Kurangnya gizi ibu hamil. Stunting harus diantisipasi sejak anak didalam kandungan, karena kondisi sang ibu akan sangat berpengaruh pada janin yang dikandungnya.
Tidak mendapatkan asi eksklusif. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi gizi dan nutrisi bayi pada 1000 hari pertama kehidupan.
Sanitasi tidak maksimal. Lingkungan yang sanitasi dan kondisi airnya tidak terjaga sangat mempengaruhi kesehatan masyarakatnya.
Cara Pencegahan
Memenuhi kebutuhan asam folat, zat besi, serta yodium selama masa kehamilan.
Menerapkan asi eksklusif terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
Memaksimalkan sanitasi dan kebutuhan akan air bersih.
Rutin melakukan imunisasi dan cek kesehatan pada balita.
Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang.
REFERENSI
Makarim, F. R. (2022, October 05). Ibu Harus Tahu, Ini Ciri-Ciri Stunting pada Anak. Diambil kembali dari halodoc.com: https://www.halodoc.com/artikel/ibu-harus-tahu-ini-ciri-ciri-stunting-pada-anak?srsltid=AfmBOopPhTHbcmklgltudEk7V9pCfrFJrh4lHT3oBA_EkUJ9g5BY3i5h
Makarim, F. R. (2023, Juni 26). 4 Dampak Stunting yang Terjadi pada Anak. Diambil kembali dari halodoc.com: https://www.halodoc.com/artikel/4-dampak-stunting-yang-terjadi-pada-anak?srsltid=AfmBOoq1t4yN783OFcEYUulXpeGr0EGua2nvCN0yegbrh8JZE9vFKBXC
Prawirohartono, E. P. (2019, Juli 22). Kenali Penyebab Stunting Anak. Diambil kembali dari sardjito.co.id: https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-anak/
Susanti, D. F. (2022, Agustus 26). Mengenal Apa Itu Stunting. Diambil kembali dari yankes.kemkes.go.id: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI