Mohon tunggu...
Naysila Putri
Naysila Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar sekolah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengulas Novel pada Senja yang Membawamu Pergi

7 April 2024   09:35 Diperbarui: 7 April 2024   09:39 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resensi buku fiksi

Identitas buku :
1. Judul buku  :  pada senja yang membawamu pergi
2. Penulis         :  Boy Candra
3. Penerbit       :  Gagasmedia
4. Tahun terbit :  2016
5.  kota terbit    :  jakarta
6.  Jumlah hlm : 246 halaman
7.  ISBN              : 978-979-780-864-8
 
Sinopsis buku :
    

 Buku  yang berjudul pada senja yang membawamu pergi merupakan buku fiksi buah karya dari seorang pengarang yang bernama Boy Candra, Ia adalah penulis berkebangsaan Indonesia yang memulai sepak terjang di dunia kepenulisan tahun 2013 dengan karya pertamanya berjudul origami hati.

 Sejak mengeluarkan buku pertamanya, karir nya pun melejit hingga beberapa tahun kemudian, mengeluarkan beberapa novel yang menjadi favorit dan menjadi daya tarik  bagi percinta novel salah satunya yaitu novel senja yang membawamu pergi.

     Buku ini menceritakan tentang sebuah kisah lika liku perjalanan hidup seorang mahasiswa, sebut saja namanya Gian Arianto, ia adalah mahasiswa rantau yang kini melanjutkan kuliah di salah satu universitas yang ada di padang. tokoh Gian di dalam novel  tersebut menjadi pemeran utama yang menjalin hubungan dengan seorang mahasiswi yang berhasil merebut hati Gian. 

Namanya adalah kaila, nama yang jika terdengar sangat indah untuk di kenang. Keduanya menjalin hubungan asmara kurang lebih sekitar 2 tahunan namun siapa sangka hubungan yang di awali dengan suka cita berakhir dengan meninggalkan duka yang sangat dalam.
    

 " uang bisa di cari, tapi kebahagiaan enggak pernah  bisa di beli ", ucap Gie kepada kaila.
     Mungkin setelah membaca sepenggalan kalimat tersebut hati terasa seperti campur aduk, kalimat tersebutlah yang di lontarkan kepada seorang pria yang berusaha meyakinan wanitanya bahwa ia sangat tulus kepadanya. 

Ternyata, alasan kandasnya hubungan Gie dan Aila adalah karena faktor ekonomi, kaila merupakan anak yang berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Itulah yang menjadi penyebab keluarga kaila tak merestui hubungan keduanya untuk lanjut. Alasan yang jika di pikir sangat memilukan bagi Gie, seorang laki laki yang masih menata arah masa depan.
 

    Saat melewati fase fase berat ini tokoh Gie di gambarkan mempunyai beberapa orang sahabat yang bernama Putri, Rendi, dan Andri. Kehadiran mereka membawa energi positif yang dulunya hampir sirnah dan sekarang mulai kembali lagi. Mereka mempunyai kebiasaan untuk menghabiskan waktu di pantai. Mungkin bagi Gie ketika melihat pantai dan senja bisa menyembuhkan luka lukanya.
  

   Pada suatu hari, Gie tak sengaja bertemu dengan seorang mahasiswi yang ternyata adalah teman satu kampusnya. Gadis itu bernama Aira. Mereka pun berkenalan . Dari hari ke hari hubungan keduanya semakin dekat dan timbul lah benih benih cinta di antara keduanya. 

Namun, Gie pada saat itu belum berani mengungkapkan perasaannya kepada Aira. Hingga sampailah pada saat Aira memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Jepang. Bagi Gie keberangkatan Aira membuat hatinya yang sembuh kini terluka lagi namun apa boleh buat ia tak bisa berbuat apa apa, yang bisa ia lakukan adalah fokus untuk skripsi agar wisuda secepatnya dan mengejar masa depan.
    

 Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tak terasa hari yang di tunggu tunggu Gie pun tiba yaitu hari wisuda Gie. Rasanya tak sia sia perjuangan yang selama ini di rasakan oleh Gie untuk mendapat toga keberhasilannya itu.

 Setelah wisuda, rasanya nama Aira tak hilang begitu saja di benak Gie, Gie masih sangat merindukannya apalagi ia di hantui oleh perasaan yang bersalah karena belum mengungkapkan perasaannya itu. 

Singkat cerita, setelah mendapat nasihat dari sahabat dan orang tuanya Gie pun pergi untuk menyusul Aira ke jepang dan bertemu dengannya. Disana, Gie mengungkapkan perasaan yang selama ini di pendamkan kepada Aira dan Aira pun ternyata punya perasaan yang sama merekapun menjalin hubungan cinta.
     

Novel ini mempunyai cover yang sangat cocok jika di kemas dengan cerita yang sangat klimaks ini. Penulis juga mengambarkan beberapa karakter tokoh yang penyajiannya sangat bagus dan mudah di pahami pembaca. Dari segi cerita, kisah yang ada di novel ini sangat sering kita jumpai di kehidupan sehari hari sehingga cocok untuk  menarik minat baca dari berbagai kalangan terutama pelajar dan mahasiswa. 

Di lihat dari sudut pandangnya, penulis berusaha untuk mengambil beberapa sudut pandang yang berbeda dan menceritakan bukan hanya tentang kisah asmara, tetapi juga dicampurkan oleh kisah persahabatan yang begitu kental. 

 Penulis juga menyampaikan beberapa pesan tersirat yang begitu bagus untuk di baca. Namun sayangnya, buku ini mempunyai jumlah halaman yang begitu banyak sehingga jika di bawa kemana mana akan terasa berat, sehingga ketika pertama kali melihat buku ini terpikirkan bahwa membacanya akan sangat bosan.
     

Sebaiknya, jumlah halaman yang ada di buku ini jangan terlalu banyak agar first impression pembaca tidak merasa buku ini adalah buku yang sangat membosankan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun