Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tak terasa hari yang di tunggu tunggu Gie pun tiba yaitu hari wisuda Gie. Rasanya tak sia sia perjuangan yang selama ini di rasakan oleh Gie untuk mendapat toga keberhasilannya itu.
 Setelah wisuda, rasanya nama Aira tak hilang begitu saja di benak Gie, Gie masih sangat merindukannya apalagi ia di hantui oleh perasaan yang bersalah karena belum mengungkapkan perasaannya itu.Â
Singkat cerita, setelah mendapat nasihat dari sahabat dan orang tuanya Gie pun pergi untuk menyusul Aira ke jepang dan bertemu dengannya. Disana, Gie mengungkapkan perasaan yang selama ini di pendamkan kepada Aira dan Aira pun ternyata punya perasaan yang sama merekapun menjalin hubungan cinta.
  Â
Novel ini mempunyai cover yang sangat cocok jika di kemas dengan cerita yang sangat klimaks ini. Penulis juga mengambarkan beberapa karakter tokoh yang penyajiannya sangat bagus dan mudah di pahami pembaca. Dari segi cerita, kisah yang ada di novel ini sangat sering kita jumpai di kehidupan sehari hari sehingga cocok untuk  menarik minat baca dari berbagai kalangan terutama pelajar dan mahasiswa.Â
Di lihat dari sudut pandangnya, penulis berusaha untuk mengambil beberapa sudut pandang yang berbeda dan menceritakan bukan hanya tentang kisah asmara, tetapi juga dicampurkan oleh kisah persahabatan yang begitu kental.Â
 Penulis juga menyampaikan beberapa pesan tersirat yang begitu bagus untuk di baca. Namun sayangnya, buku ini mempunyai jumlah halaman yang begitu banyak sehingga jika di bawa kemana mana akan terasa berat, sehingga ketika pertama kali melihat buku ini terpikirkan bahwa membacanya akan sangat bosan.
  Â
Sebaiknya, jumlah halaman yang ada di buku ini jangan terlalu banyak agar first impression pembaca tidak merasa buku ini adalah buku yang sangat membosankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H