di taman seberang trotoar yang aku lewati tempo hari.
Bagaimana aku tidak mengelus dada
Dua bungkus es krim itu dilempar begitu saja di bawah bangku taman.
Â
Oh Bumiku Sayang,
betapa malangnya dirimu,
di depan orang engkau di sayang
namun di baliknya kau seakan dibuang
Â
Aku menutup mata
menahan nafas lalu kuhembuskan perlahan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!