Aktivitas sehari-hari masyarakat di Indonesia tidak lepas dari layanan dan produk hasil pelaku UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah. Usaha Mikro Kecil Menengah bisa di katakan sebagai si kecil yang berperan besar.
Karena, masyarakat di Indonesia sangat bergantung pada Usaha Mikro Kecil Menengah. Mulai dari pagi orang-orang terbiasa mencari sarapan sebelum berangkat kerja, membeli kebutuhan sehari-hari di toko atau warung yang ada di dekat rumah, hingga ngopi yang sering dilakukan oleh para remaja di warung ataupun di kedai kopi kekinian. Di era digital seperti sekarang ini, banyak pengusaha yang tergabung dalam Usaha Mikro Kecil Menengah. Biasanya pelaku usaha ini sangat mudah ditemukan di sekitar kita, bisa saja tetangga kita, saudara kita, teman kita, ataupun kita sendiri.
Usaha Mikro Kecil Menengah sudah sangat berjasa bagi Indonesia. Alasannya, usaha ini telah menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang masih menganggur dan juga berperan besar dalam menambah pendapatan daerah ataupun pendapatan negara. Selain menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat, Usaha Mikro Kecil Menengah ini juga bisa membantu krisis ekonomi yang sedang menerjang Indonesia jika suatu saat perusahaan besar mengalami kesulitan atau permasalahan dalam perkembangan usahanya.
Pada masa pandemi covid-19 ini, masyarakat sekarang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Tentunya ada banyak masalah yang menghantui para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah. Karena hal itu, mereka harus pandai-pandai mengatur strategi dan inovasi agar usaha yang mereka lakukan tetap bisa menguntungkan serta terus berjalan. Dalam menjalankan suatu usaha, sangat diperlukan strategi dan inovasi atau ide-ide kreatif yang harus dimiliki oleh pelaku usaha tersebut. Banyak inovasi akan membuat konsumen semakin tertarik dan penasaran terhadap usaha kita.
Di Tuban, tepatnya di daerah Kecamatan Soko terdapat pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang menjual minuman kekinian.
Minuman kekinian yang sekarang banyak digemari oleh semua kalangan seperti anak-anak, remaja, hingga orang dewasa ini diberi nama "Janji Hati". Usaha ini didirikan oleh mbak Neny karena, ingin menambah penghasilan untuk dirinya sendiri dan keluarga.
Alih-alih untuk menambah penghasilannya, hal tersebut menjadi usaha sampingan dari mbak Neny sambil menempuh pendidikan kuliah S1 di Universitas Bojonegoro.
Di masa pandemi covid-19 ini, tentu saja usahanya mengalami kesulitan yaitu karena semakin rendahnya pendapatan masyarakat Indonesia sekarang ini, konsumen menjadi semakin berkurang. Hal itu menyebabkan pemasukan penjualan "Janji Hati" semakin menurun.
Padahal, sebelum pandemi setiap hari selalu ramai pembeli. Harga bahan baku pun juga menjadi lebih mahal dari biasanya, sedangkan "Janji Hati" tidak berani menaikkan harga jualnya. Jika "Janji Hati" menaikkan harga penjualannya, maka akan berakibat berkurangnya minat pembeli karena harga minuman yang dianggap mahal.
Apa yang mbak Neny lakukan untuk memperbanyak konsumen di masa pandemi ini?.
Mbak Neny menjelaskan bahwa dia akan mempublikasikan "Janji Hati" dan rajin melakukan promosi terhadap konsumennya. Hal itu tentunya sangat penting untuk dilakukan oleh para pengusaha bahkan menurutnya hal itu wajib untuk dilakukan setiap hari.