Mohon tunggu...
Naylla rachma
Naylla rachma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Pendidikan Sosiologi di Univesitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Mendalam terhadap Budaya Suku Mee: Tradisi Seni dan Perkembangan Masyarakat Lokal

15 Desember 2023   20:31 Diperbarui: 15 Desember 2023   20:47 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seni yang ada di Suku Mee salah satunya adalah tarian, yaitu tarian gaidai, yang diiringi nyanyian. Biasanya tarian ini dipakai untuk acara penyambutan. Selain tarian ada juga kerajinan tangan  yang di sebut dengan noken. Disana untuk noken itu dibuat sendiri, anak-anak yang sudah berusia 15 tahun ke atas sudah harus bisa membuat noken.

6. Sistem dan organisasi kemasyarakatan

Kehidupan  masyarakat Suku Mee tidak terlepas dari jiwa sosial atau rasa empati dan saling menghargai terhadap sesama manusia. Jikapun ada konflik mereka akan dikumpulkan dalam sebuah forum seperti balai desa yang dipimpin oleh kepala suku. Untuk pemilihan ketua suku sendiri di diskusikan secara bersama-sama, biasanya mereka mencalonkan diri dan yang memiliki pengalaman menjadi sebuah nilai plus (biasanya yang memiliki keturunan kepala suku juga bisa menjadi sebuah nilai plus). Tetapi disana belum terdapat sistem kemasyarakatan seperti RT atau RW, hanya ada yang bisa disebut dengan istilah kepala desa saja atau kepala suku.

7. Sistem Pengetahuan 

Pendidikan di Suku Mee masih belum cukup memadai jika di pandang dalam sudut pandang sistem pendidikan nasional. Tetapi Suku Mee memiliki Sistem pendidikan tradisional suku Mee tersendiri. Dimulai dari kasih sayang terhadap orang tua, norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sosial sampai dengan kemandirian hidup. Hal ini dapat disesuaikan dengan perkembangan umur anak. Suku Mee juga mengajarkan pembelajaran dalam bentuk lisan, seperti cerita, dongeng, mitos, hikayat, pantun, atau lagu. Selain itu, dalam bentuk nasehat dan wasiat, serta dalam bentuk perumpamaan-perumpamaan, pepatah, dan teka-teki. 

REFERENSI 

Putri, A. (2012). TRADISI PRASEJARAH BERLANJUT PADA MASYARAKAT MEE DI 

KAWASAN DANAU TIGI , KABUPATEN DEIYAI.

Dekme, D. (2015). Perajut   Noken   Pada Suku   Bangsa   Amunge   Di   Desa Limau Asri                

Kecamatan Iwaki Kabupaten Mimika Provinsi Papua

 Pekei, Titus, dan Natalis Pakage.(2013). Menggali Nilai Budaya Tradisi Lisan Dari Papua 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun