Mohon tunggu...
Nayla Nurially Sofyan
Nayla Nurially Sofyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program studi Ilmu Komunikasi. Lahir di Jakarta dengan hobi menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penggunaan Bahasa Persuasif dalam Menyampaikan Iklan

7 Juli 2024   12:12 Diperbarui: 7 Juli 2024   12:48 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini ditulis oleh Nayla Nurially Sofyan (23010400015) dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program studi Ilmu Komunikasi. Artikel ini bertujuan untuk menjadi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Pengantar Advertising (J) yang diajarkan oleh Ibu Jamiati KN, S.I.Kom, M.I.Kom.

Disini saya akan membahas tema "Persuasi Iklan" dengan judul "Pentingnya Penggunaan Bahasa Persuasif dalam Menyampaikan Iklan".

Bahasa Persuasif dalam Iklan 

Iklan merupakan sebuah tempat penyampaian informasi berbayar yang bertujuan untuk mempromosikan produk, jasa, ide atau bahkan diri sendiri ke audiens luas. Iklan ditayangkan melalui berbagai macam media, seperti koran, majalah, televisi, radio, internet, dan lainnya.

Dengan adanya iklan sebagai tempat mempromosikan produk, jasa, dan ide ke audiens luas, tentunya harus ada kegiatan yang membuat terciptanya ketertarikan dari konsumen. Salah satunya adalah dengan menampilkan bahasa persuasif di dalam penyampaian iklan.

Dalam iklan pastinya tidak luput dari bahasa persuasif. Bahasa persuasif adalah bahasa yang berisi tentang bujukan, ajakan, dan pengaruh kepada audiens untuk melakukan hal yang diinginkan. Kata "persuasif" berasal dari kata bahasa Inggris yaitu persuasive yang sering digunakan untuk menggambarkan tindakan mengajak seseorang secara halus tanpa melalui tindakan kasar atau tanpa adanya kekerasan. 

Artinya, bahasa persuasif di dalam iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membujuk, mengajak, dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk, jasa, atau ide yang diberikan oleh iklan tersebut tanpa adanya kekerasan, memaksa atau memerintah.

Bahasa persuasif memiliki ciri-ciri diantaranya yaitu

  • Iklan tersebut menggunakan data dan fakta yang akurat dan meyakinkan sehingga audiens percaya dengan yang diiklankan.
  • Iklan tersebut dapat menyentuk perasaan dan emosi audiens dengan menggunakan kata-kata yang sesuai untuk mempengaruhi audiens.
  • Iklan tersebut menampilkan manfaat dan keuntungan jika audiens menggunakan produk, jasa, atau ide tersebut.
  • Iklan tersebut menggunakan bahasa atau kalimat yang jelas dan tidak bertele-tele serta menggunakan kata yang mengajak seperti "ayo", "mari", "lakukanlah" dan sebagainya dengan nada yang baik bukan dengan nada yang memerintah atau memaksa.

Bahasa persuasif banyak dijumpai di dalam iklan. Contohnya adalah di dalam iklan layanan masyarakat. Seperti yang sudah kita tahu, iklan layanan masyarakat adalah iklan yang membujuk, mengajak dan memengaruhi masyarakat dengan memberikan pesan sosial. Pesan sosial inilah diberikan bahasa persuasif yang ditargetkan untuk masyarakat luas.

Sumber: pinterest.com
Sumber: pinterest.com

Dari contoh iklan layanan masyarakat tersebut, bisa dilihat bahwa iklan tersebut menggunakan bahasa persuasif. Bahasa persuasifnya ada di kalimat "Ayo Bijak Bersosial Media". Di kalimat itu, sangat jelas bahwa adanya ajakan untuk bersikap bijak dalam bersosial media. Selain itu, di dalam iklan ini, dijelaskan cara agar bijak dalam bersosial media dengan gambar yang menarik. Hal ini juga memberikan edukasi kepada audiens untuk bijak dalam bersosial media.

Pentingnya Persuasi Iklan

Bahasa persuasif sangat penting dalam penyampaian iklan. Bahasa persuasif memiliki peran yang penting untuk mempromosikan, menarik perhatian, dan mengajak untuk melakukan apa yang diinginkan sesuai dengan iklan yang diberikan. Selain itu, jika hal tersebut dilakukan dengan baik, maka dapat meningkatkan hasil keuntungan produk, jasa, dan ide tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas, bahasa persuasif dalam iklan memiliki beberapa alasan, diantaranya adalah

  • Bahasa persuasif dapat menarik perhatian audiens dengan penggunaan kata-kata, gambaran, dan gaya bahasa yang menarik sehingga diharapkan iklan tersebut dapat dilirik oleh audiens.
  • Bahasa persuasif dapat menciptakan emosi audiens baik emosi bahasa, sedih, penasaran dan lainnya sehingga iklan tersebut dapat memberikan respon dari audiens tersebut.
  • Bahasa persuasif dapat membangun citra dan identitas merek yang kuat dengan menggunakan kata-kata, gambaran, dan gaya bahasa yang khas sehingga lebih mudah untuk mengkomunikasikan nilai serta menimbulkan pengenalan merek yang lebih baik.
  • Bahasa persuasif dapat mendorong tindakan audiens sesuai dengan keinginan dari iklan tersebut, seperti tindakan membeli, mendaftar, melakukan, dan lainnya.
  • Bahasa persuasif dapat menjelaskan keunggulan dari iklan tersebut kepada audiens dengan menjelaskan manfaat dan nilai yang ada sehingga audiens yakin untuk mengambil iklan tersebut.

Dari penjelasan tersebut, dijelaskan bahwa bahasa persuasif menjadi alat yang kuat untuk memengaruhi audiens dan juga meningkatkan penjualan dari produk, jasa, dan ide. Tanpa adanya bahasa persuasif di dalam iklan, maka tujuan dari iklan tersebut kurang bisa dianggap oleh audiens.

Tentunya, harus ada tips yang baik untuk dapat menggunakan bahasa persuasif dalam menyampaikan iklan yaitu pertama, kenali audiens yang akan ditargetkan. Cari tahu keinginan dan kebutuhan audiens selanjutnya gunakan bahasa yang sesuai dengan audiens tersebut. Kedua, gunakan bahasa yang menyentuh emosi, memiliki makna, dan membuat terkesan audiens. Ketiga, pilih kalimat yang singkat, jelas, dan tidak berbelit-belit agar audiens tidak bosan dengan iklan tersebut. 

Keempat, jelaskan produk, jasa, atau ide kepada audiens dengan menggunakan cerita atau kisah yang menarik yang sesuai dengan audiens tersebut. Kelima, berikan bukti dari cerita atau kisah yang dijelaskan. Bukti ini bisa berupa testimoni dan lainnya. Keenam, berikan penawaran yang menarik audiens seperti promo dan lainnya. Ketujuh, setelah semuanya dijalankan dengan baik, berikan penjelasan kepada audiens tentang keinginan terhadap tindakan audiens selanjutnya.

Dengan adanya tips tersebut, diharapkan menjadi pengetahuan baru untuk dapat membuat iklan yang menghasilkan dan juga memberikan dampak yang baik atau positif bagi kemajuan merek tersebut dan juga audiens itu sendiri. Namun, harus diingat bahwa bahasa persuasif bukan hanya tentang manipulasi merek, tetapi juga tentang bagaimana audiens yakin terhadap informasi yang menarik dari iklan tersebut bahwa iklan tersebut adalah yang terbaik untuk audiens.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun