Mohon tunggu...
Nayla Nazmi Mahira
Nayla Nazmi Mahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah mahasiswi Jurusan Jurnalistik, Hobi saya menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Adab dan Ilmu yang Harus Diterapkan dalam Retorika Dakwah

25 Juni 2024   19:27 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Syamsul Yakin dan Nayla Nazmi Mahira
Dosen Retorika dan Mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sebagai disiplin ilmiah, dakwah dan retorika harus bersifat netral. Artinya, pengembangan ilmu dakwah dan retorika harus didasarkan semata pada pengetahuan yang objektif. Kedua bidang ilmu ini tidak boleh berkembang berdasarkan pertimbangan lain di luar ranah pengetahuan, seperti pertimbangan adab.
 
Meskipun demikian, dalam ilmu dakwah dan retorika, terdapat aspek adab yang perlu dipertimbangkan. Meskipun kedua ilmu ini bersifat netral, tetap diperlukan pertimbangan terhadap kebenaran dan implikasi yang timbul. Dengan kata lain, ilmu dakwah dan retorika terikat pada adab yang bersumber dari ajaran agama dan budaya.
 
Oleh karena itu, adab dan ilmu dalam retorika dakwah harus disatukan. Dalam konteks ini, prinsip "ilmu bukan untuk ilmu" berlaku, tetapi ilmu digunakan untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia di dunia dan di akhirat. Dengan kata lain, ilmu digunakan untuk kemanusiaan. Dalam konteks ini, keberadaan adab sangatlah penting.
 
Praktik retorika dakwah tidak hanya berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi dalam berdakwah, menarik perhatian, dan atraktif, tetapi juga melibatkan aturan kesopanan, keramahan, dan budi pekerti yang mulia. Terutama karena pada awalnya, dakwah bersifat subjektif, dogmatik, dan bernilai. Retorika juga berasal dari budaya dan nilai-nilai tertentu.
 
Ketika retorika timbul dari budaya, berkembang menjadi seni berbicara, kemudian menjadi pengetahuan, dan akhirnya diakui sebagai ilmu, pada titik tertinggi tersebut, retorika perlu diikat oleh adab. Budaya, seni, pengetahuan, dan ilmu manusia harus dipadukan dengan adab.
 
Hal yang sama berlaku untuk dakwah. Awalnya berasal dari dogma atau ajaran agama, kemudian menjadi pengetahuan berdasarkan pengalaman yang belum teruji secara ilmiah, dan akhirnya menjadi ilmu dakwah yang juga harus diiringi oleh adab. Dalam berdakwah, kesopanan, keramahan, dan budi pekerti seorang dai sangatlah penting.
 
Penggabungan adab dan ilmu dalam retorika dakwah membawa dua hal. Pertama, mencegah komodifikasi dakwah. Komodifikasi dakwah menjadikan dakwah sebagai komoditas atau barang dagangan. Dai yang berilmu dan beradab menolak konsep komodifikasi dakwah.
 
Dai dan mitra dakwah dilarang keras untuk mengkomodifikasi dakwah. Namun, mereka diperbolehkan untuk mendakwahkan prinsip bisnis, mengingat banyak Nabi, sahabat, dan ulama yang juga berprofesi sebagai pedagang. Dai harus menjadikan dakwah sebagai kehidupan, bukan hidup dari dakwah.
 
Kedua, menggabungkan ilmu adab dan ilmu dalam retorika dakwah akan membantu dai menjadi profesional sesungguhnya. Profesionalisme di sini bukan sekadar terkenal, memiliki manajer, atau dibayar, melainkan memiliki adab dan ilmu dalam berdakwah dan berretorika.
 
Profesionalisme bagi seorang dai bukan berarti tidak memiliki pekerjaan lain, namun dapat bekerja dalam berbagai bidang tanpa meninggalkan aspek profesionalisme. Sebab, menjadi dai profesional dalam konteks ini berarti menghayati sepenuh hati apa yang disampaikan dan mengamalkannya dengan adab dan ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun