Mohon tunggu...
Nayla Izzatul Laili
Nayla Izzatul Laili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Aktif Semester 6 Bahasa dan Kebudayaan Arab Universitas Al Azhar Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Hikam wa Tarjamatuhu: Sebuah Naskah yang Berisi tentang Etika Keislaman

7 Juli 2023   20:35 Diperbarui: 7 Juli 2023   20:42 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2: halaman terakhir dari manuskrip

ANALISIS ISI NASKAH

Naskah al-Hikam wa Tarjamatuhu versi terjemahan merupakan sebuah naskah salinan yang di dalamnya terdapat berbagai hikmah yang menjelaskan tentang etika dalam keislaman yang berhubungan dengan ajaran tauhid. Hal inilah yang menjadi pedoman bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Naskah al-Hikam wa Tarjamatuhu versi terjemahan juga berisi tentang surat-surat yang ditulis untuk para sahabat.

Apabila kita cermati, naskah al-Hikam wa Tarjamatuhu versi terjemahan sangat unik karena di dalamnya terdapat 266 hikmah. Salah satu hikmahnya adalah jangan membanggakan amal. Dalam naskah al-Hikam wa Tarjamatuhu, penyalin memberikan nasihat bahwa seorang hamba jangan mengharapkan dan menggantungkan hidupnya dengan amal-amal yang telah dilakukan. Amal-amal yang telah dilakukan oleh diri hamba belum tentu mengarah kepada tindakan kebaikan karena tindakan yang dilakukan oleh hamba bisa aja muncul dari rasa keinginan yang berlebihan sehingga menghasilkan sikap yang angkuh. Oleh karena itu, kita tidak boleh bersandar kepada amal saja melainkan kita harus bersandar kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Naskah versi terjemahan aksara Jawi juga membahas tentang surat-surat diberikan oleh Ibn  ‘Aṭā’illah. Salah satu dari surat tersebut menjelaskan tentang tiga golongan ketika dikasih suatu pemberian dari Allah SWT. Golongan pertama, orang yang menerima nikmat tanpa melihat siapa yang memberikannya karena mereka sudah tergoda dengan kenikmatan. Artinya, manusia dalam golongan ini tidak pernah mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Golongan kedua, orang yang menerima nikmat dengan rasa senang walaupun mereka mengetahui bahwa yang memberikan nikmat tersebut adalah Allah SWT. Artinya, manusia dalam golongan ini sudah mengetahui bahwa yang memberikan nikmat tersebut adalah Allah SWT, namun mereka masih merasakan nikmat tersebut dengan rasa senang. Golongan ketiga, orang yang tidak terpengaruh oleh kenikmatan karena mereka hanya menyembah Allah. Artinya, manusia dalam golongan ini akan selalu bersyukur kepada Allah karena sudah memberikan nikmat selama mereka hidup di dunia.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, naskah bahwa naskah ini merupakan naskah salinan di dalamnya terdapat berbagai hikmah yang menjelaskan tentang etika yang diajarkan dalam agama Islam dengan tema tauhid. Di dalam naskah ini juga berisi tentang surat-surat yang ditulis oleh Ibn ‘Aṭā’illah untuk diberikan kepada para sahabatnya. Maka, dapat disimpulkan bahwa segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia mempunyai nilai positif dan nilai negatif sehingga dalam melakukan aktivitas harus didasari keimanan yang kuat. Demikian, ulasan tentang apa yang terdapat di dalam naskah al-Hikam wa Tarjamatuhu versi terjemahan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.

Catatan :

* (...) kata yang tidak bisa dibaca dari manuskrip aslinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun