Mohon tunggu...
Nayla Aisha
Nayla Aisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga

A dedicated law student passionate about social and environmental issues.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengalihkan Fokus dari Teknologi Medis yang Tidak Perlu ke Alokasi Sumber Daya Strategis

21 Agustus 2023   21:46 Diperbarui: 21 Agustus 2023   22:17 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

i Sumber Daya Strategis

Dalam upaya mewujudkan visi ambisius "Indonesia Emas 2045", setiap aspek pembangunan harus dicermati dampaknya terhadap kemajuan, kemakmuran, dan keberlanjutan bangsa. Salah satu bidang yang patut dicermati adalah dorongan yang sering kali tanpa henti untuk mengembangkan teknologi medis mutakhir. Meskipun kemajuan teknologi telah merevolusi perawatan kesehatan, ada kebutuhan untuk mencapai keseimbangan antara inovasi dan kepraktisan, terutama ketika mempertimbangkan biaya pembangunan berkelanjutan. Transformasi teknologi kesehatan presisi menawarkan alternatif yang layak yang dapat menghasilkan penghematan biaya yang substansial sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan bangsa secara menyeluruh.

Dorongan untuk teknologi medis yang canggih bukanlah sesuatu yang salah arah. Faktanya, hal ini telah menghasilkan terobosan-terobosan baru yang telah menyelamatkan nyawa, meningkatkan akurasi diagnostik, dan meningkatkan hasil pengobatan pasien. Namun, dalam konteks pembangunan berkelanjutan untuk "Indonesia Emas 2045", penting untuk mempertanyakan apakah setiap upaya teknologi merupakan alokasi sumber daya yang bijaksana. Biaya pengembangan, implementasi, dan pemeliharaan peralatan medis yang canggih bisa sangat mahal, menguras sumber daya keuangan yang seharusnya dapat disalurkan ke sektor-sektor penting lainnya seperti pendidikan, infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan.

Di sisi lain, teknologi kesehatan presisi menawarkan pendekatan yang lebih pragmatis terhadap perawatan kesehatan yang selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Kesehatan presisi menekankan pada penyesuaian intervensi medis untuk setiap pasien berdasarkan susunan genetik, gaya hidup, dan faktor lingkungan. Dengan berfokus pada tindakan pencegahan dan intervensi dini, kesehatan presisi memiliki potensi untuk mengurangi beban perawatan yang mahal dan intensif sumber daya. Pendekatan ini mengalihkan fokus dari perawatan kesehatan reaktif menjadi kesejahteraan proaktif, yang pada akhirnya mengarah pada penghematan biaya jangka panjang.

Selain itu, pengejaran teknologi medis canggih yang tidak perlu secara tidak sengaja dapat berkontribusi pada kesenjangan perawatan kesehatan di negara ini. Ketika fokusnya hanya pada perolehan peralatan canggih, daerah dengan sumber daya terbatas mungkin akan tertinggal, sehingga memperparah kesenjangan yang ada dalam aksesibilitas perawatan kesehatan. Teknologi kesehatan presisi, dengan penekanannya pada perawatan yang disesuaikan, dapat diadaptasi ke berbagai pengaturan perawatan kesehatan yang lebih luas, memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses ke layanan perawatan kesehatan yang berkualitas terlepas dari lokasi geografis atau status ekonomi mereka.

Implikasi keuangan dari perkembangan teknologi yang tidak terkendali melampaui layanan kesehatan itu sendiri. Dalam konteks "Indonesia Emas 2045," di mana kemajuan yang komprehensif menjadi tujuannya, investasi di bidang pendidikan, infrastruktur, dan program-program sosial sangatlah penting. Mengalihkan sumber daya dari teknologi medis yang boros ke area-area penting ini dapat memberikan efek berganda pada pembangunan. Mendidik penduduk, meningkatkan jaringan transportasi, dan menyediakan jaring pengaman sosial merupakan komponen penting dari masyarakat yang berkelanjutan dan sejahtera.

Namun, transformasi teknologi kesehatan presisi tidak menyiratkan pengabaian inovasi secara menyeluruh. Sebaliknya, ini adalah seruan untuk pendekatan yang lebih strategis dan seimbang untuk pengembangan teknologi. Investasi harus dipandu oleh penilaian yang ketat terhadap kebutuhan masyarakat, potensi manfaat, dan keberlanjutan jangka panjang. Pendekatan ini memastikan bahwa sumber daya dialokasikan di tempat yang dapat memberikan dampak paling signifikan, baik dalam hal kesejahteraan manusia maupun kemajuan bangsa secara keseluruhan.

Kesimpulannya, meskipun daya tarik teknologi medis canggih tidak dapat dipungkiri, pengejarannya yang tidak terkendali dapat menjadi kontraproduktif dalam konteks pembangunan berkelanjutan "Indonesia Emas 2045." Teknologi kesehatan presisi menghadirkan alternatif menarik yang selaras dengan tujuan jangka panjang bangsa dengan menekankan perawatan pencegahan, kesetaraan layanan kesehatan, dan alokasi sumber daya yang bijaksana. Dengan mengevaluasi kembali alokasi sumber daya dan mengarahkannya ke arah pembangunan holistik, Indonesia dapat memanfaatkan potensinya untuk membangun masa depan yang makmur dan berkelanjutan di mana layanan kesehatan dan kemajuan masyarakat dapat dioptimalkan. Hal ini merupakan langkah sadar untuk mencapai visi emas Indonesia di tahun 2045.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun