Mohon tunggu...
Naylatus Saadah
Naylatus Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Ampel Surabaya

Kejarlah keinginan mu sampai ke negeri China

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengembangan Kreatifitas dan Bakat Anak Usia Dini

17 Mei 2023   08:38 Diperbarui: 17 Mei 2023   08:42 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengembangan Kreatifitas Melalui Musik

Musik adalah hal nyata yang selalu ada pada aktivitas keseharian manusia. Sementa tercipta beragam akan irama musik dan nuansa. Oleh karenanya musik tidak pernah bisa terlepas dari suara irama yang merdu terdengar tiap detik dengan berbagai frekuensi, durasi, jenis, irama serta ketukan yang beda. Setiap musik menghasilkan keunikan musik alama tersendiri. Sehingga musik dapat menghibur setiap penikmat musik. Saya pribadi mengungkapkan bahwa pengembangan kreativitas bagi anak dapat dilakukan melalui pengembangan seni musik yang bertujuan untuk mengeksplorasi pemikiran anak dengan nada-nada yang berirama dan melalui musik anak dapat berkreasi mengembangkan bakat kreativitasnya dalam bernyayi dan menari. Ketika anak sedang dalam fase ini, maka anak akan dapat berkembang dari segi fisik, mental dan psikologisnya. Adanya penelitian tersebut, maka pengembangan kreativitas melalui musik dapat dilakukn agar anak dapat mengeksplorasi bakat, dan mengembangkan psikologis, mental anak sejak dini.

Pengembangan Kreatifitas  Melalui Bahasa

Bahasa ialah proses yang terstruktur berbentuk simbol-simbol suara yang dipakai sebagai bentuk ekspresi pikiran serta perasaan bahasa. Bahasa pada umunya ialah bunyi, manusia sudah memakai bahasa lisan sebelum bahasa tulisan sama halnya dengan anak belajar berbicara sebelum belajar menulis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreativitas didefinisikan sebuah potensi yang dapat menciptakan langkah-langkah munculnya ide baru. Kreativitas bahasa lisan pada anak dapat dilihat dari kemampuan anak bertanya. Keinginan menjawab pertanyaan, kinginan bercerita, dan keinginan memberikan informasi keapada orang dewasa, guru atau teman. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan melalui bahasa dapat dilatih melalui stimulus dengan cara mengajak anak bercerita dan sering bertanya kepada anak, agar kemauan anak dalam berbicara lebih meningkat sehingga mendorong anak lebih aktif dalam hal berbicara atau bercerita. Dengan demikian ketika anak sering mendengar orangtua atau pendidik bercerita dan mengdongeng rasa keingintahuan anak semakin meningkat hal itulah yang akan mengbangkitkan anak untuk berbicara, seperti anak menanyakan apa yang ada di dalam isi cerita tersebut, kenapa demikian dan sebagainya.

Pada umumnya kreatifitas amat baik bagi kehidupan anak, selain menambah kecerdasan pada anak, juga dapat membuat anak lebih percaya diri dalam melakukan segala hal sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan adanya kreativitas anak cenderung lebih bersikap aktif, rasa keingintahuan yang tinggi, rasa ingin melakukan hal baru, agar perkembangan anak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Diharapkan bagi orang tua maupun pendidik memberikan dorongan dan dukungan dalam pengembangan kreativitas anak. Berikan anak kebebasan dalam melakukan segala hal namun tetap dalam pantauan orang dewasa. Memberikan stimulus kepada anak. Stimulus dapat dilakukan melalui permain, permainan maupun aktivitas yang dapat mengembangkan kreativitas anak, misalnya bermain lego, pasir dan sebagainya. Berdasarkan hasil pemamparan teori di atas pengembangan kreativitas pada anak dapat dilakukan melalui strategi pengembangan melalui imajinasi, musik dan bahasa. Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas pada anak sehingga anak mampu memberikan ide-ide dan gagasannya serta dapat mengeksplorasikan dirinya masing-masing, kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif kepada anak selain dapat meningkatkan kreativitas anak juga memberikan rasa percaya diri anak serta membuat anak merasa bahagia karena anak bebas melakukan apa saja tentunya dalam pantauan orang dewasa.

Oleh:

Naylatus Sa'adah (06030922051)

Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun