Mohon tunggu...
Nayla Nasution
Nayla Nasution Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa UIN Sumatera Utara

🍀

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dalam Diri Setiap Mahasiswa

12 Desember 2019   08:26 Diperbarui: 14 April 2021   11:21 4180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyebab dari banyaknya mahasiswa terjerat penyakit mental salah satunya adalah mereka belum memahami apa itu kesehatan mental. | pexels

Ketika manusia mulai beralih ke tahap hidup selanjutnya dari masa SMA ke bangku kuliah, pastilah kesan yang didapatkan berbeda-beda.Mungkin ada yang berakhir bahagia, ada pula yang berakhir sebaliknya.

Gejala gangguan mental mengintai euforia masa-masa menjadi mahasiswa baru. Hal itu bisa dibuktikan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Studi menyebutkan satu dari tiga mahasiswa baru dilaporkan mengalami gejala gangguan mental.

Sebelum memulai topik ini, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu kesehatan mental dan seberapa penting peranannya dalam keseharian para mahasiswa. Apa itu kesehatan mental?

Dikutip dari situs Direktorat Promosi Kesehatan, Kesehatan mental merupakan suatu kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.

Apabila kesehatan mental seseorang terganggu, ia akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang dapat mengarah pada perilaku buruk. Ada berbagai contoh gangguan kesehatan mental seperti stress, depresi, gangguan kecemasan, bipolar, dan masih banyak lagi.

Lalu apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama para mahasiswa di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental? Penulis akan menjelaskan nya di paragraf- paragraf selanjutnya.

Sebagai contoh dalam permasalahan ini,penulis akan mencontohkan dari kasus yang dikutip dari situs detik.com pada Selasa 12 Maret 2019 yang berjudul Tiga Mahasiswa Unpad Bunuh Diri, Psikiater Ungkap Penyebabnya. Tiga orang mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) tewas bunuh diri dalam tiga bulan terakhir.

Psikiater Fakultas Kedokteran Unpad Teddy Hidayat mengatakan, pada prinsipnya tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan kematian. Ia mengungkapkan mereka bunuh diri bukan karena menginginkan kematian, melainkan tak dapat menemukan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah. Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut apakah itu keluarga, teman, guru, dokter atau perawat harus bertugas mencari jalan keluar agar tidak bunuh diri.

Lalu apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama gangguan mental di kalangan mahasiswa Indonesia pada saat ini? Sebenarnya penyebab nya bisa beragam, bisa karena terlalu stress dalam memikirkan tugas dan nilai, masalah antar pertemanan, dan juga bisa disebabkan masalah ekonomi. Banyak mahasiswa saat ini belum terlalu sadar tentang kesehatan mental itu sendiri.

Sebagai contoh, ketika seseorang mendapatkan penyakit fisik seperti terkena demam atau flu, tentu saja pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah pergi ke apotek membeli obat atau pergi ke Rumah Sakit. Tetapi ketika seseorang mengidap penyakit mental seperti depresi, banyak orang kebingungan tentang apa yang bisa dilakukannya.

Apalagi dengan stigma masyarakat Indonesia yang tidak hilang hingga saat ini yaitu setiap orang yang pergi ke psikiater atau psikolog maka dianggap gila. Menurut penulis, itulah salah satu penyebab mengapa ketika seorang mahasiswa yang mengalami mental ilness tidak mau untuk menemui professional yang dapat membantunya.

Solusi yang Bisa Dilakukan

Sebenarnya dalam permasalahan ini, banyak solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nya. Baik itu dari pihak kampus maupun pemerintah jika tertarik ikut andil dalam permasalahan ini. Bahkan, mahasiswa sendiri pun bisa ikut serta.

Menurut penulis, cara terbaik nya salah satunya adalah dengan mendirikan lembaga kesehatan mental disetiap kampus, yang dapat digunakan setiap mahasiswa untuk menceritakan keluh kesah nya dan mendapatkan solusi dari masalah-masalah yang mereka alami di lembaga tersebut. Namun solusi yang paling utama adalah kesadaran mahasiswa itu sendiri.

Maka untuk menekan keinginan bunuh diri dan perasaan cemas serta depresi, diperlukan kesadaran besar mahasiswa untuk menceritakan kesehatan mentalnya kepada orang terdekat. Mahasiswa harus lebih terbuka dalam mencurahkan permasalahan yang dihadapi tanpa merasa malu. Di samping itu, pihak kampus juga harus ikut andil dalam menciptakan lingkungan yang membuat mahasiswa sehat secara jiwa, raga dan spiritual.

Namun kesehatan mental belum menjadi kebutuhan yang dianggap penting di Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia kerap memandang miring orang penderita gangguan mental yang hendak mengungkapkan permasalahannya. Alhasil, penderita kesehatan mental semakin tertekan dan kesadaran akan kesehatan mental menjadi terkesampingkan.

Maka dari itu perlu untuk mendorong edukasi masyarakat atas kesadaran kesehatan mental. Untuk lingkup mahasiswa, akan sangat baik bila mahasiswa membuat kelompok dukungan atau support grup yang menaungi mahasiswa dengan gangguan kesehatan mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun