Sebenarnya dalam permasalahan ini, banyak solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nya. Baik itu dari pihak kampus maupun pemerintah jika tertarik ikut andil dalam permasalahan ini. Bahkan, mahasiswa sendiri pun bisa ikut serta.
Menurut penulis, cara terbaik nya salah satunya adalah dengan mendirikan lembaga kesehatan mental disetiap kampus, yang dapat digunakan setiap mahasiswa untuk menceritakan keluh kesah nya dan mendapatkan solusi dari masalah-masalah yang mereka alami di lembaga tersebut. Namun solusi yang paling utama adalah kesadaran mahasiswa itu sendiri.
Maka untuk menekan keinginan bunuh diri dan perasaan cemas serta depresi, diperlukan kesadaran besar mahasiswa untuk menceritakan kesehatan mentalnya kepada orang terdekat. Mahasiswa harus lebih terbuka dalam mencurahkan permasalahan yang dihadapi tanpa merasa malu. Di samping itu, pihak kampus juga harus ikut andil dalam menciptakan lingkungan yang membuat mahasiswa sehat secara jiwa, raga dan spiritual.
Namun kesehatan mental belum menjadi kebutuhan yang dianggap penting di Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia kerap memandang miring orang penderita gangguan mental yang hendak mengungkapkan permasalahannya. Alhasil, penderita kesehatan mental semakin tertekan dan kesadaran akan kesehatan mental menjadi terkesampingkan.
Maka dari itu perlu untuk mendorong edukasi masyarakat atas kesadaran kesehatan mental. Untuk lingkup mahasiswa, akan sangat baik bila mahasiswa membuat kelompok dukungan atau support grup yang menaungi mahasiswa dengan gangguan kesehatan mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H