Keselamatan pasien merupakan hal yang diutamakan bagi seorang tenaga medis, mulai dari pemeriksaan, pelayanan, perawatan, dan lain sebagainya. Terkadang perbedaan pengetahuan juga berpengaruh dalam komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien. Seperti anggapan bahwasannya sinar radiasi memiliki resiko mandul, padahal sebenarnya tidak ada bukti ilmiah yang dapat menunjukkan bahwa sinar radiasi dapat menimbulkan kemandulan. Dalam prosedur radiologi radiasi yang diberikan sudah diukur dengan menyesuaikan beberapa faktor. Tapi sebelumnya apakah kalian tahu bagaimana prosedur radiologi dilakukan?
Radiologi, sebagai cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan radiasi untuk mendiagnosis berbagai penyakit, telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Di balik kesuksesan pemeriksaan pencitraan medis, terdapat sosok profesional yang tak tergantikan, yaitu radiografer.
Radiografer adalah tenaga medis terlatih yang memiliki keahlian khusus dalam mengoperasikan berbagai peralatan radiologi seperti sinar-X, CT scan, MRI, dan USG. Mereka bertanggung jawab untuk menghasilkan gambar-gambar medis yang berkualitas tinggi, yang kemudian akan diinterpretasikan oleh dokter spesialis radiologi.
Peran Krusial Radiografer dalam Prosedur Radiologi
1. Akuisisi Data: Radiografer berperan aktif dalam memperoleh data pencitraan dengan mengatur posisi pasien, memilih teknik pemeriksaan yang tepat, dan mengoptimalkan parameter peralatan.
2. Proteksi Radiasi: Salah satu tanggung jawab utama radiografer adalah memastikan keselamatan pasien dan tenaga medis dari paparan radiasi. Mereka menerapkan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable) untuk meminimalkan dosis radiasi yang diterima.
3. Kontrol Kualitas: Radiografer bertanggung jawab untuk menjaga kualitas gambar medis yang dihasilkan. Mereka melakukan kalibrasi rutin pada peralatan dan mengevaluasi kualitas gambar secara berkala.
4. Interaksi dengan Pasien: Radiografer seringkali menjadi orang pertama yang berinteraksi dengan pasien sebelum menjalani pemeriksaan. Mereka memberikan penjelasan yang jelas dan menenangkan kepada pasien untuk mengurangi kecemasan.
Prosedur radiologi memiliki beragam manfaat dalam dunia kesehatan, antara lain:
1. Diagnosis dini penyakit: Radiologi memungkinkan deteksi dini berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan tulang.
2. Panduan prosedur intervensi: Prosedur seperti biopsi, pemasangan stent, dan embolisasi dapat dilakukan dengan panduan pencitraan, meningkatkan akurasi dan mengurangi risiko komplikasi.
3. Evaluasi respon terhadap pengobatan: Radiologi digunakan untuk memantau perkembangan penyakit dan efektivitas pengobatan.
4. Perencanaan pengobatan: Gambar-gambar medis yang dihasilkan oleh radiografer membantu dokter dalam merencanakan pengobatan yang tepat.
Radiasi: Manfaat dan Risiko
Radiasi memiliki dua sisi mata uang. Di satu sisi, radiasi sangat bermanfaat dalam bidang medis. Namun, paparan radiasi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan tubuh, meningkatkan risiko kanker. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan manfaat dan risiko dari prosedur radiologi.
Prinsip ALARA dalam Proteksi Radiasi
Prinsip ALARA adalah landasan utama dalam proteksi radiasi. Prinsip ini menekankan pentingnya meminimalkan dosis radiasi yang diterima oleh pasien dan tenaga medis sejauh secara layak dapat dicapai. Beberapa cara untuk menerapkan prinsip ALARA antara lain:
a. Justifikasi: Setiap prosedur radiologi harus dijustifikasi, artinya manfaat yang diperoleh harus lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.
b. Optimasi: Dosis radiasi yang diberikan harus dioptimalkan, yaitu seminimal mungkin untuk menghasilkan gambar yang diagnostik.
c. Limiting: Waktu paparan radiasi harus dibatasi seminimal mungkin.
d. Jarak: Jarak antara sumber radiasi dan pasien harus diperbesar.
e. Perlindungan: Penggunaan perisai timbal dan alat pelindung diri lainnya dapat mengurangi paparan radiasi.
Pentingnya Edukasi Radiasi
Edukasi tentang radiasi dan keselamatan radiasi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya prosedur radiologi dan risiko yang terkait. Radiografer memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan edukasi kepada pasien sebelum menjalani pemeriksaan.
Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan dalam mencetak radiografer yang kompeten dan profesional. Melalui program studi radiografi, UNAIR memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang radiografer untuk bekerja di bidang radiologi.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Profesi radiografer dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang di masa depan. Perkembangan teknologi pencitraan medis yang sangat pesat menuntut radiografer untuk terus meningkatkan kompetensinya. Selain itu, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan juga membuka peluang yang luas bagi profesi radiografer.
Radiografer adalah pilar utama dalam diagnosis medis modern. Mereka memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan gambar-gambar medis yang berkualitas tinggi, memastikan keselamatan pasien, dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Dengan terus mengembangkan kompetensinya, radiografer dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI