Adanya tanggung jawab dari tersangka untuk menebus kesalahannya dan harus diadili serta di jatuhi dengan hukum yang berlaku.
6) Peran komunikasi
Hilangnya komunikasi secara efektif membuat kurangnya pemahaman antara manusia satu ke manusia lain, kurangnya empati dan tidak adanya kejujuran dalam komunikasi dapat membuat komunikasi menjadi renggang. Â Hal ini berarti bahwa semua pihak harus saling menghormati, jujur, dan bertanggung jawab dalam apa yang mereka katakan dan lakukan.Â
7) Dehumanisasi dan Hilangnya Empati
Kasus Tarsum, yang memutilasi tubuh sang istri, merupakan contoh tragis dari dehumanisasi dan hilangnya empati. Tindakannya yang kejam dan tidak berperasaan mencerminkan krisis moral yang memprihatinkan, di mana individu teralienasi dari nilai-nilai kemanusiaan dan mudah terjerumus dalam tindakan keji.
- Dehumanisasi:
Dehumanisasi adalah proses mencabut sifat manusia dari seseorang atau sekelompok orang, memandang mereka sebagai objek yang tidak layak dihormati atau dikasihani. Dalam kasus Tarsum, ia mendehumanisasi sang istri dengan memperlakukannya sebagai benda yang dapat dimutilasi dan dibunuh tanpa rasa bersalah. Pelaku tentu saja tidak bisa membedakan klayalan dan realita yang sedang terjadi, maka dari itu pelaku tidak menyadari kesalahan dibalik kejahatannya tersebut.
- Hilangnya Empati:
Tarsum menunjukkan hilangnya empati yang akut, karena ia tidak mampu merasakan penderitaan sang istri dan tidak tergerak oleh rasa kasihan. Kekejamannya menunjukkan bahwa ia tidak memiliki kepedulian terhadap rasa sakit dan penderitaan orang lain.
8) Kegagalan Komunikasi:
Komunikasi yang terbuka dan jujur dalam hubungan antar individu sangatlah penting, agar tidak memikul beban seorang diri. Perasaan yang dipendam adalah mungkin cara yang Tarsum lakukan selama permasalahan yang terjadi di dalam perekonomiannya. Kegagalan Tarsum dan Yanti untuk menyelesaikan masalah mereka secara konstruktif melalui dialog dan kompromi berujung pada tragedi yang tak terhindarkan.
Menurut Ki Hajar Dewantara (1962), disiplin adalah ilmu yang mempelajari segala persoalan baik dan buruk dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam tindakan mental dan emosional yang dapat dianalisis dan dirasakan, dalam tujuan yang dapat dilakukan.
Sumber lain: