Mohon tunggu...
Dewananda Rashad Bintang M.
Dewananda Rashad Bintang M. Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya

Risking is better than regretting

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Suara Merdeka

22 Agustus 2024   22:58 Diperbarui: 23 Agustus 2024   02:29 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mahasiswa vokasi merupakan individu yang dipersiapkan untuk langsung terjun ke dunia kerja dengan keterampilan teknis yang spesifik. Namun, di era disrupsi teknologi dan perubahan global yang cepat, keterampilan teknis saja tidak cukup. Dunia kerja saat ini menuntut kemampuan berpikir kritis dan inovatif, yang menjadi dasar bagi adaptasi dan pengembangan karier di masa depan,

1.Pentingnya Inovasi dan Berpikir Kritis dalam Pendidikan Vokasi

*Tantangan Era Industri 4.0

Industri 4.0 menghadirkan tantangan baru dalam dunia kerja, di mana otomatisasi, kecerdasan buatan, dan big data menjadi kunci dalam operasi bisnis. Menurut World Economic Forum (2018), sekitar 65% dari anak-anak yang masuk sekolah dasar saat ini akan bekerja di jenis pekerjaan yang belum ada saat ini. Oleh karena itu, pendidikan vokasi harus beradaptasi dengan perubahan ini dengan menekankan pentingnya keterampilan berpikir kritis dan inovatif.

*Kesenjangan Keterampilan (Skill Gap)

Data dari McKinsey & Company (2020) menunjukkan bahwa sekitar 87% perusahaan global merasa bahwa mereka saat ini memiliki atau akan memiliki kesenjangan keterampilan dalam waktu dekat. Keterampilan berpikir kritis dan inovatif sering disebut sebagai dua keterampilan yang paling sulit ditemukan dalam tenaga kerja. Ini menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan vokasi untuk membekali mahasiswa mereka dengan keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh industri.

2.Strategi Pengembangan Keterampilan Inovasi dan Berpikir Kritis

*Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

Pembelajaran berbasis proyek (PBL) merupakan salah satu metode yang efektif untuk mengembangkan keterampilan inovasi dan berpikir kritis. Dalam PBL, mahasiswa didorong untuk menyelesaikan masalah nyata yang relevan dengan bidang studi mereka. Sebuah studi oleh Buck Institute for Education (2019) menunjukkan bahwa PBL meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah kompleks, berpikir kritis, dan bekerja dalam tim.

*Kolaborasi dengan Industri

Kemitraan dengan industri dapat memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengerjakan proyek-proyek yang relevan dan mendapatkan wawasan langsung tentang tantangan yang dihadapi dalam dunia kerja. Kolaborasi ini juga bisa melibatkan magang, kunjungan industri, atau studi kasus yang diambil langsung dari perusahaan mitra. Sebagai contoh, program dual education di Jerman telah terbukti efektif dalam mengintegrasikan teori dan praktik, sehingga meningkatkan keterampilan inovatif dan kritis mahasiswa vokasi (Federal Institute for Vocational Education and Training, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun