Mohon tunggu...
Nayla Aura
Nayla Aura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen- Universitas Airlangga

Hai! Saya seorang mahasiswa yang senang berbagi cerita dan pengalaman. Blog ini adalah ruang untuk menuangkan pikiran, belajar bersama, dan terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat serupa.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

FOMO Generasi Z Terhadap Tren : Mengapa Produk Viral Seringkali Berisiko Cepat Menyusut Popularitasnya?

2 Januari 2025   18:20 Diperbarui: 2 Januari 2025   13:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret gambar boneka labubu dan boneka nailong yang menjadi tren saat ini.

Di zaman digital yang terus melaju cepat, jelas mengharuskan masyarakat, khususnya remaja Generasi Z untuk menguasai teknologi yang kini menjadi pendorong dalam aktivitas sehari-hari. Segala sesuatu yang ada di media sosial saat ini dengan cepat menjadi viral dan membuat remaja Generasi Z mengalami FOMO (Fear of Missing Out) terhadap semua tren yang menarik minat mereka, baik itu berupa barang maupun yang bukan. Fenomena ini membuat Generasi Z bersikap konsumtif, mereka tidak ragu untuk mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk memenuhi keinginan dan bukan kebutuhan.

Memenuhi Keinginan  Remaja Generasi Z Berdasarkan Trend

Media sosial berperan sebagai salah satu pengaruh bagi remaja Generasi Z dalam mengikuti berbagai perubahan tren. Contoh-contoh barang atau makanan yang saat ini sedang populer termasuk boneka labubu, boneka nailong berkarakter hewan dinosaurus, coklat dubai, serta iPhone. Setiap barang atau makanan yang sedang populer memiliki ciri khas tersendiri yang memberikan nilai unik di mata remaja Generasi Z. Proses viralitas tren ini sering kali dimulai dari selebritas yang mempromosikan atau mendukung merk yang sedang dibesarkan. Hal ini membuat remaja Generasi Z sangat tertarik pada apapun yang digunakan atau dibeli oleh idola mereka.

Perlu kita ketahui bahwa salah satu produk yang sedang tren adalah boneka labubu, yang sempat terkenal di seluruh dunia berkat viralnya unggah foto Lisa BLACKPINK yang mengoleksi boneka labubu dan menjadikannya sebagai gantungan kunci di tasnya. Awal mula fenomena ini mendorong remaja Generasi Z merasakan FOMO terhadap barang-barang unik yang fungsinya hanya untuk memuaskan keinginan semata.

Produk Viral Cenderung Memiliki Risiko untuk Cepat Menyusut Popularitasnya

Di balik barang-barang menggemaskan dan makanan viral yang mengunggah selera, harga yang ditawarkan tentu saja melambung tinggi mulai dari ratusan juta hingga jutaan rupiah. Selain harganya yang tergolong mahal, produk viral juga menarik perhatian karena bisa menarik minat publik secara cepat. Fenomena ini didorong oleh kemajuan teknologi dan media sosial yang mempercepat distribusi informasi.

Akan tetapi, di balik popularitas yang tiba-tiba, produk yang viral juga menghadapi risiko yang signifikan. Kepopulerannya cenderung cepat berkurang. Hal ini disebabkan oleh karakteristik tren yang dinamis dan sering kali hanya tergantung pada hype sementara. Tidak hanya itu, terdapat juga faktor lain yang menjadi penyebab mengapa produk viral seringkali cepat menyusut popularitasnya.

Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi?

Berikut adalah alasan mengapa produk yang viral cenderung memiliki risiko cepat menurun dalam popularitasnya :

  1. Karakteristik Tren yang Tidak Permanen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun