Di era digital saat ini, Generasi muda khususnya Generasi Z, tumbuh dalam lingkungan serba teknologi. Perkembangan teknologi yg semakin meningkat mengubah cara hidup pada masyarakat modern.Â
Mulai dari sosial media, perangkat mobile hingga teknologi informasi, semua sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan di kehidupan sehari-hari. Mereka memiliki akses mudah melalui perangkat seperti gadget dan internet. Namun, Generasi Muda sangat bergantung pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari.Â
Penggunaan gadget dan internet yang intens menimbulkan pertanyaan: Apakah ketergantungan ini membawa dampak negatif teknologi mempunyai pengaruh besar pada generasi ini, yang sering kali disebut sebagai "Digital Natives".Â
Generasi muda saat ini tumbuh dalam lingkungan yang sangat digital. Smartphone, komputer, dan internet menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari hari mereka. Ketergantungan ini terlihat dari penggunaan teknologi untuk berbagai aktivitas, mulai dari belajar, bekerja, bersosialisasi, hingga hiburan.
Generasi Z juga jago memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif, seperti advokasi dan bisnis. Tetapi, jika terlalu bergantung pads teknologi, bisa muncul risiko terisolasi secara sosial dan masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penting buat mereka memiliki literasi digital dan bisa mandiri agar bisa menggunakan teknologi dengan bijak.
Dampak Positif
*Akses Informasi Yang Cepat: Teknologi memungkinkan generasi muda dapat mengakses informasi dengan instan. Mereka dapat belajar dan mendapatkan pengetahuan dari berbagai platform online, yang sebelumnya sulit di akses.
*Kemudahan Komunikasi dan Kolaborasi: Dengan teknologi, berkomunikasi dan bekerja sama menjadi lebih mudah, terutama dengan rekan di lokasi yang berjauhan.
*Mendukung Inovasi dan Kreativitas : Dengan teknologi, orang bisa dengan mudah menyalurkan kreativitas mereka melalui media digital, seperti desain grafis, konten video, atau musik, dan berbagi karya mereka dengan audiens yang lebih luas.
Dampak Negatif
*Gangguan Kesehatan Mental : Ketergantungan pada media sosial seringkali meningkatkan tekanan untuk "tampil sempurna", yang dapat memicu stres, kecemasan, bahkan depresi, terutama di kalangan remaja dan generasi muda.