Mohon tunggu...
Nayla AriqaHumaira
Nayla AriqaHumaira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo! Saya Nayla Ariqa Humaira mahasiswa S1 Psikologi. Saya menyukai banyak aktivitas seperti menulis, membaca, juga Public Speaking. Saya ingin mengembangkan ide-ide saya, pengalaman, dan kisa aspiratif dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Kucing Bisa Menjadi 'Terapis' Anda yang Paling Setia

10 Desember 2024   17:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:43 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing Putih Anggora (sumber: shutterstock)

Di tengah kesibukan kehidupan modern yang semakin meningkat, stres dan kecemasan  merupakan hal yang kerap dihadapi. Menariknya, ada cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk meningkatkan kesehatan mental, yaitu dengan memelihara kucing. Kucing, selain menjadi sahabat setia, juga memiliki kemampuan unik untuk menciptakan rasa tenang dan meningkatkan kesejahteraan emosional kita. Dari suara dengkuran yang menenangkan hingga sikap manja yang penuh kasih, kucing memiliki kemampuan sebagai "terapis" tanpa gelar yang dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan psikologis manusia.

Kucing bukan hanya teman yang menggemaskan, tetapi juga berdampak positif yang signifikan pada kesehatan mental manusia. Studi menunjukkan bahwa merawat kucing tidak hanya dapat membantu mengurangi tingkat stres, tetapi juga dapat meningkatkan suasana hati serta memberikan perasaan nyaman yang dalam. Sebagai contoh, menyenangkan diri dengan membelai kucing dalam waktu sepuluh menit telah terbukti mampu mengurangi tingkat hormon stres kortisol di dalam tubuh. Memberikan manfaat psikologis yang sederhana namun nyata bagi pemiliknya, terutama mereka yang sedang mengalami tekanan hidup tinggi.

Dalam bidang psikologi, hubungan antara manusia dan hewan peliharaan sering dianggap dapat meningkatkan kesejahteraan emosional. Kucing memberikan persahabatan yang istimewa, yang tanpa disadari membantu mengurangi perasaan kesepian dan kecemasan. Tidak hanya itu, keberadaan orang-orang yang penuh kasih bisa merangsang timbulnya rasa empati dan ikatan emosional yang sehat, hal yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan mental.

Studi dari Human Animal Bond Research Institute (HABRI) menyoroti bahwa pemilik hewan peliharaan biasanya memiliki tingkat kesadaran diri yang lebih baik, merasa lebih termotivasi secara sosial, serta menikmati tingkat kesejahteraan umum yang lebih tinggi.

Pada akhirnya, memiliki kucing bukan hanya sekadar memberi mereka tempat tinggal, melainkan juga mendapatkan manfaat psikologis dan emosional yang sangat berarti. Apabila tidak ada kucing di sekitar, Anda dapat mencoba berinteraksi dengan kucing melalui teman, relawan di tempat penampungan, atau terapi hewan sebagai pilihan yang menyenangkan untuk merasakan manfaat yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun