Di era digital ini, kemajuan teknologi tidak dapat dipungkiri lagi. Teknologi memberikan pengaruh besar di berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Salah satu teknologi yang sedang berkembang adalah Artificial Intelligence (AI). Di Indonesia, generative AI seperti ChatGPT dan sejenisnya mulai banyak digunakan oleh siswa untuk berbagai keperluan akademis. Namun, apakah penggunaan generative AI ini dapat memengaruhi kualitas pendidikan siswa, atau justru sebaliknya?
Pengertian AI dan Generative AI
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence adalah teknologi dengan sistem yang dirancang untuk menjalankan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti memahami bahasa, membuat keputusan, dan belajar dari data. AI tidak berbentuk fisik seperti robot, melainkan berupa program komputer yang bekerja secara digital. Salah satu jenisnya ada generative AI, yang mampu menciptakan karya baru, seperti teks, gambar, musik, atau video, dengan mempelajari pola dan struktur data sebelumnya. Contoh generative AI yang populer adalah ChatGPT, Gemini, Meta AI, dan lainnya.
Alasan Penggunaan AI untuk Keperluan Akademis
AI banyak digunakan oleh siswa untuk berbagai keperluan, seperti untuk mencari referensi, mencari ide, merangkum materi, menyederhanakan konsep hingga membuat latihan soal. Tidak dapat dipungkiri juga, penggunaan AI ini dapat disalahgunakan oleh siswa, mereka yang hanya copy paste tanpa adanya pemeriksaan kembali. Oleh karena itu, penggunaan teknologi seperti AI ini dapat membuat siswa lebih efisien dalam pembelajaran, tetapi juga bisa memunculkan tantangan yang perlu disikapi dengan tepat.
Mengapa AI banyak digunakan oleh siswa? Pertama, platform generative AI mudah untuk di akses kapan saja dan di mana saja. AI juga memudahkan siswa untuk menjangkau lebih luas informasi mengenai pendidikan. Kedua, AI mempermudah penyelesaian tugas. Ketika siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan tugasnya, AI dapat membantu untuk menerangkan konsep materi yang rumit menjadi lebih sederhana sehingga siswa mudah memahaminya. Ketiga, AI membuat waktu menjadi lebih efisien karena pengerjaan tugas menjadi lebih cepat selesai. Terakhir, AI dapat memberikan ide-ide baru, siswa bisa mengkolaborasikan idenya sendiri dengan ide dari AI sehingga menghasilkan ide yang unik dan kreatif.
Tantangan pemanfaatan AI
Ketika menggunakan AI, tentu ada tantangan. Penggunaan AI harus dibarengi dengan keikutsertaan dari pengguna. Karena AI pun tidak luput dari kesalahan yang dapat menghasilkan informasi tidak akurat, sehingga siswa perlu memantau dan mengevaluasi apakah informasi yang diberikan AI ini benar atau tidak. Selain itu, penggunaan AI juga bisa berisiko memunculkan plagiarisme jika siswa tidak melakukan parafrase dengan benar. Penggunaan AI yang berlebihan dapat berdampak pada kemampuan berpikir kritis siswa karena siswa terlalu menggantungkan dirinya pada ai dalam menyelesaikan tugas.
Penggunaan generative AI dalam pendidikan di Indonesia membawa dampak yang beragam. Di satu sisi, teknologi memberikan kemudahan, tetapi, di sisi lain juga ada tantangan yang perlu disikapi dengan bijak dalam penggunaannya, teknologi seperti AI ini dijadikan sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. Siswa sendiri yang menetukan kualitas mereka dalam pendidikannya di Indonesia, bagaimana cara mereka menyikapi dan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. Oleh karena itu, siswa perlu untuk memahami batasan dalam menggunakan generative AI selama masa pendidikannya untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik bagi negara dan bangsa.
Reference