x86 mengacu pada keluarga arsitektur prosesor yang lebih umum digunakan dalam komputer desktop dan laptop, serta beberapa server. Prosesor x86 biasanya berbasis pada desain CISC (Complex Instruction Set Computing), yang memungkinkan mereka untuk menangani berbagai instruksi kompleks dengan kecepatan tinggi. Meskipun memiliki kinerja yang tinggi, prosesor ini cenderung lebih boros daya dibandingkan dengan ARM.
Cloud Server
Cloud server adalah komputer yang berfungsi menyediakan layanan atau menjalankan aplikasi untuk perangkat lain melalui internet. Mereka beroperasi dalam lingkungan cloud computing, yang memungkinkan akses fleksibel dan skalabilitas bagi pengguna dari berbagai lokasi.
Data Center
Data center adalah fasilitas fisik yang menyimpan dan mengelola banyak server dan perangkat keras lainnya untuk menjalankan aplikasi, menyimpan data, dan menyediakan layanan komputasi. Data center bertanggung jawab atas pengelolaan daya, pendinginan, keamanan, dan konektivitas yang diperlukan untuk menjaga ketersediaan dan kinerja sistem komputasi yang dihostingnya. Mereka merupakan tulang punggung infrastruktur untuk layanan digital dan aplikasi yang kita gunakan sehari-hari, seperti cloud storage, aplikasi web, dan layanan daring lainnya.
Terbukti bahwa ternyata chip x86 lebih banyak mengonsumsi daya dibandingkan dengan ARM. hal itu telah diuji dari pengujian waktu baterai. Kami memilih laptop Lenovo, handphone Asus, dan handphone Oneplus untuk perbandingan pengujian ini.
hasil pada laptop Lenovo Thinkpad X13s Gen 1 dengan Lenovo Thinkpad X13 Gen 4 ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada mekanisme pendinginan CPU. Laptop Lenovo Thinkpad X13s Gen 1 menggunakan prosesor ARM sehingga sangat optimal untuk mengurangi pemanasan pada laptop sehingga tidak membutuhkan pendingin kipas. Hal itu disebabkan karena desain hemat energi dan proses manufaktur 5nm. Itulah mengapa laptop ARM mempunyai jangka baterai  dua kali lipat dibanding Lenovo Thinkpad X13 Gen 4 yang menggunakan x86 Intel core i7-1355U. Laptop dengan prosesor x86 kerap menghabiskan daya untuk menghasilkan panas dan menghidupkan kipas pendingin. Walaupun begitu, prosesor i7 menunjukkan performa yang lebih baik saat tes brenchmark dengan konsumsi daya yang lebih banyak.
Thermal Design Power merujuk pada jumlah panas maksimum yang harus dibuang oleh pendingin yang dihasilkan oleh chip. Qualcomm Snapdagron 8cx Gen 3 yang terdapat pada laptop tanpa kipas ini memiliki TDP yang rendah karena desain ARM yang sangat hemat energi. Sebaliknya, Intel Core i7-1355u yang dirancang untuk performa tinggi dengan TDP 15 Watt dapat menghasilkan panas lebih banyak. hal itu menjadikan laptop butuh kipas untuk pendingin dan menyebabkan konsumsi daya lebih tinggi.
Sedangkan hasil pada handphone Asus yang menggunakan prosesor x86 Intel Atom Z3580 mempunyai kinerja pemrosesan yang lebih cepat, tetapi juga menghabiskan efisiensi energi yang sangat besar. Berbeda dengan OnePlus yang menggunakan ARM, dia memiliki masa pakai baterai yang lumayan lama walaupun untuk masa pengisian lebih lambat 20%.
OnePlus memberikan pengalaman lebih merata dengan membandingkan performa dan ketahanan baterai. Sedangkan Zenfone 2 lebih memprioritaskan pengguna yang bersedia membawa powerbank untuk pengisian energi dengan cepat. Dengan penggunaan ARM yang dapat mengoptimalkan pengurangan panas, itu dapat membuat layanan cloud lebih mudah diakses dan hemat biaya untuk banyak pengguna.