Mohon tunggu...
Nayla Amalia Al Bone
Nayla Amalia Al Bone Mohon Tunggu... Human Resources - Pelajar

Halo...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosialisasi dan Prasaksi 2019

31 Januari 2019   08:15 Diperbarui: 31 Januari 2019   08:33 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo, nama saya Nayla Amalia Al Bone dari kelas 7C SMP Labschool Jakarta. Pada blog kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya pribadi saat sosialisasi dan prasaksi 2019 ini. Sebelumnya, kita harus tau dulu apa itu SAKSI sebenarnya.

SAKSI adalah program sekolah Labschool dimana siswa-siswi dididik oleh kostrad/angkatan militer di tempat pelatihan wajib militer dengan tujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab, disiplin, tegas, berani, serta aktif dalam kegiatan organisasi seperti argumentasi. 

Kepanjangan SAKSI adalah Studi Apresiasi Kepemimpinan Siswa Indonesia. Program ini ditujukan khusus untuk kelas 7 dengan dibantu oleh guru-guru, kostrad, maupun OSIS/MPK/ROHIS di sekolah masing-masing. 

Program ini terdapat di seluruh Labschool seperti Laschool Jakarta, Labschool Cibubur, dan Labschool Kebayoran. Untuk SMP Labschool Jakarta, biasanya kegiatan ini dilakukan di Sangga Buana.

Pada Jumat tanggal 25 Januari 2019 lalu, Labschool mengadakan sosialisasi yang pertama di SMP Labschool Jakarta untuk membahas SAKSI 2019 untuk angkatan 27 yang sekarang berada di kelas 7. Setelah sholat Jumat, seluruh kelas 7 diarahkan ke 'teater kecil' untuk melakukan kegiatan sosialisasi dengan membawa alat tulis serta buku.

Sehari sebelum sosialisasi ini, telah diadakan pengacakan kelompok. Tiap-tiap kelompok dinamakan dengan nama provinsi di Indonesia. Total ada 18 keompok, 9 putra dan 9 putri. Masing-masing kelompok terdapat 14-16 anggota. 

Setiap kelompok juga telah dibagikan KP (kakak pembina dari osis) untuk mengontrol kegiatan-kegiatan perkelompok selama prasaksi maupun saat SAKSI. 

Dalam kegiatan SAKSI kali ini, bagian OSIS yang ditugaskan kebanyakan adalah seksi BN (bela Negara) yang bertugas mempertegas dan mendisiplinkan peserta maupun anggota lain.

Setelah dikumpulkan di teater kecil, kami langsung berbaris sesuai kelompok masing-masing. Beberapa OSIS maju kedepan dan memimpin kegiatan sosialisasi SAKSI kali ini. 

Mulai dari sosialisasi kali ini, kami sudah mulai dibina untuk lebih disiplin. Contohnya setiap slide yang ditampilkan hanya diberi waktu 3 hitungan untuk menghafal semua isi dari slide tersebut dan setelah waktu habis proyektor segera ditutup untuk menghindari kecurangan menyontek. 

Kami diminta untuk mencatat semua yang kami hafal dari slide tersebut dan hanya diberi waktu kurang dari 10 hitungan perslidenya. Walaupun itu sulit bagi kami yang baru belajar, tapi kami tau bahwa itu adalah bagian awal dari pengajaran kami dalam SAKSI 2019 ini.

Dalam slide tersebut, sudah tercanpum bahan pembuatan tongkat dan vandel (tanda pengenal khusus ketua kelompok), 6 lagu penyemangat SAKSI, detail untuk pembuatan tongkat dan vandel, serta tata tertib selama berlangsungnya SAKSI 2019. Meskipun tidak mencatat semua, kami cukup bisa mengerti apa yang ada di slide-slide tersebut sebagai detail kegiatan SAKSI kali ini.

Setelah selesai presentasi slide-slide tersebut, kami diminta untuk berkumpul dengan kelompok dan KP masing-masing untuk meremcakan pensi SAKSI, memilih ketua, wakil, kultum, serta perwakilan peragaan busana daerah. 

Kebetulan saya ada di kelompok 3 putri yang mendapat provinsi Sulawesi Utara. Kami ditugaskan mencari nama pahlawan, batik daerah, dll. Setelah selesai berkumpul kami diminta untuk kambali ke kelas.

Hari pertama prasaksi, 28 Januari, tugas utama kami adalah membuat tongkat dan vandel tiap kelompok. Satu kelompok wajib membuat 2 tongkat untuk ketua dan wakilnya serta 1 vandel untuk ketuanya. Untuk pembukaan hari pertama prasaksi kami mengadakan lari pagi dengan KP masing-masing. 

Setelah kembali ke sekolah diadakan apel pembukaan hari pertama prasaksi 2019 bersama OSIS, gurh-guru pembina, kepala sekolah, beserta wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Sesudah apel, kami mengambil bahan-bahan yang telah ditugaskan untuk dibawa untuk membuat tongkat dan vandel. Kami membagi tugas menjadi dua, yang membuat vandel dan membuat tongkat. Langsung lanjut untuk membuatnya. 

Dalam kegiatan prasaksi dan SAKSI ini kebanyakan OSIS melatih mental serta jiwa argumen kami dengan cara menjaga atribut-atribut yang mereka titipkan pada sebagian dari kami serta nametag yang kami pakai. Kami pulang pukul 3.30 dan berlanjut ke hari kedua.

Hari kedua prasaksi, 29 Januari, kami akan dilatih langsung oleh kostrad yang dating dari Sangga Buana. Seperti hari pertama, kami mengadakan lari pagi. Namun setelah semua tongkat kering, pada lari  dihari ini ketua dan wakil memegang tongkat yang sudah mereka cat bersama anggota-anggotanya. Kami berlatih PBB, yel-yel dan lagu tambahan bersama kostrad dari sana dari pagi hingga siang. Setelah selesai pembinaan pada jam 12, kami belajar seperti biasa hingga jam 3 dan pulang.

Sekian blog saya, mohon maaf bila ada salah kata, sampai bertemu di blog selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun