Mohon tunggu...
Nayla Amalia Al Bone
Nayla Amalia Al Bone Mohon Tunggu... Human Resources - Pelajar

Halo...

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menulis Kreatif Raditya Dika

24 Januari 2019   20:38 Diperbarui: 24 Januari 2019   21:00 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hati ingin menjadi penulis novel yang mampu membuat cerita-cerita menarik dan berharap bukunya banyak yang melirik. Tetapi untuk memulai sepenggal tulisan saja belum jadi-jadi. Bingung, salah satu alasan yang banyak orang alami ketika ingin memulai menulis.

Menulis novel memang tidak bisa sembarangan, perlu cara kerja dan penulisan yang sistematis agar cerita dapat dibangun dengan baik. Nah, salah satu penulis buku terkenal Raditya Dika punya jurus sakti bagaimana agar menulis novel dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Tips menulis dari Raditya Dika ini kami sadur dari video blog di channel YouTubenya. Lalu bagaimana tips menulis panjang ala Raditya Dika ini? Mari kita simak!

1. Buat Alur

Dalam menulis tulisan yang panjang (novel) jangan sekadar menulis saja. Sebelum kamu menulis, pastikan sudah membaginya ke dalam 3 bagian. Raditya Dika menganjurkan harus membuat alur, yaitu bagian depan, tengah dan belakang.

Alur ini berfungsi untuk memudahkan saat menulis nanti sehingga tidak ada kebuntuan saat tulisan sudah berada di tengah-tengah.

2. Buat Premis

Kemudian buatlah premis. Premis yang dimaksud Raditya Dika adalah sebuah rangkuman cerita yang ingin kamu sampaikan di novel nanti tetapi dirangkum dalam satu kalimat saja. Di dalam premis ini strukturnya adalah Karakter + Tujuan + Halangan. Contohnya seperti ini : Seorang cowok cupu yang ingin mendekati cewek idamannya di satu sekolahan tetapi dia takut berhadapan dengan cewek, bagaimana ia melakukannya?

Itu contoh saja. Jadi dengan adanya premis ini kamu sudah ada gambaran dari cerita kamu nanti. Masalah isinya, nanti bisa dikembangkan kemudian.

3. Cerita dibagi Menjadi 3 Babak

Di dalam cerita perlu dibagi menjadi 3 babak, yaitu karakternya sangat ingin, usaha yang akan dilakukan, dan bisa atau tidak. Misalnya saja dari contoh premis di atas, bisa dibuat ceritanya kalau si karakter cowok cupu tersebut benar-benar ingin mendekati cewek idamannya. Ceritakan kondisi dan hal-hal yang membuat karakter si cowok ini benar-benar ngepet pengen dekat dengan cewek tersebut.

Kemudian di babak selanjutnya, ceritakan apa saja usaha yang akan dilakukan. Bisa ditulis usaha yang nantinya berhasil dan yang tidak. Semua itu tergantung dari kreatifitas kamu dalam menulis sebuah cerita. Nah endingnya tentu apakah karakter tersebut bisa mencapai yang diinginkannya atau tidak. Adanya babak di sini akan memudahkan kamu dalam membangun sebuah cerita yang menarik.

4. Semua Karakter Harus Punya Kelemahan

Karakter-karakter yang dimunculkan harus punya kelemahan. Dengan memunculkan kelemahan ini akan membuat cerita semakin kaya. Tentunya dengan diimbangin kelebihan dari karakter lain.

5. Gunakan Nama yang Familiar

Dalam memberikan nama karakter, gunakan nama-nama yang familiar dan biasa kita temui. Jangan gunakan nama-nama yang sok keren dan itu malah tidak cocok dengan karakter tokohnya. Penggunaan nama-nama yang familiar ini akan membuat pembaca merasa percaya kalau ceritanya bisa masuk akal.

6. Kalimat pertama itu penting

Dalam menulis cerita, kalimat pertama itu penting dalam membuka cerita. Kalimat pembuka itu tidak harus selalu diawali dengan waktu yang menandakan sejak awal. Misalnya saja "Matahari telah terbit aku terbangun dari mimpi indah itu."Kamu bisa membuatnya yang dimulai dari tengah dan berikan aksi serta membuat pembaca penasaran. Misalnya, "Pintu masih diketuk dan aku belum menyembunyikan mayatnya."

7. Jangan Perlihatkan tapi Kasih Tahu

Maksudnya seperti ini, kalau ada karakter yang sifatnya suka bohong, jangan tulis atau ceritakan kalau dia pembohong. Tetapi sampaikan sifat itu dari ceritanya, sehingga pembaca bisa membayangkan dan mengerti dengan sendirinya. Misalnya saja ingin memperlihatkan kalau Jono adalah pria Playboy, kamu bisa menulisnya "Jono sedang menggandeng empat cewek saat di mall, saat di eskalator, ke salah satu cewek ia bilang gendong aku."Seperti itulah beberapa tips menulis novel ala Raditya Dika. Intinya adalah ketika ingin menulis novel atau cerita panjang, kamu harus punya konsep dahulu. Jangan sekadar menulis apa yang ada di kepala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun